Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Kiprah 6 Pelatih Lokal Sebelum Bima Sakti Bersama Timnas Indonesia di Piala AFF

By BolaSport - Selasa, 23 Oktober 2018 | 11:13 WIB
Asisten Pelatih Timnas U-23 Indonesia Bima Sakti, di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018) (MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Sebelum saat ini diasuh oleh Bima Sakti, timnas Indonesia pernah enam kali dinakhodai pelatih lokal saat berlaga di Piala AFF atau saat dulu masih bernama Piala Tiger.

Setelah sebelumnya ada ketidakpastian tentang posisi Luis Milla sebagai pelatih, akhirnya PSSI menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018.

Sebelum Bima Sakti, timnas Indonesia pernah beberapa kali dilatih oleh pelatih lokal pada Piala AFF, termasuk saat turnamen masih bernama Piala Tiger.

Tercatat ada enam pelatih lokal sebelum Bima Sakti yang menangani timnas Indonesia dari era Piala Tiger sampai Piala AFF.

1. Piala Tiger 1996


Danurwindo, pelatih interim timnas Indonesia, berjalan di lapangan usai laga persahabatan internasional kontra Mauritius di Stadion Wibawa Muklti, Selasa (11/9/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Danurwindo menangani timnas Indonesia untuk Piala Tiger 1996.

Hasilnya, timnas Indonesia melaju sampai babak semifinal sebelum kemudian kalah dari Malaysia dengan skor 1-3.

Pada laga perebutan tempat ketiga Piala Tiger 1996, timnas Indonesia kalah dari Vietnam dengan skor 2-3.

Selain menangani timnas Indonesia di Piala Tiger 1996, Danurwindo melatih skuat Garuda untuk Piala Asia 1996 dan Kualifikasi Piala Dunia 1998.

Danurwindo membawa timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Asia 1996. Namun, ia gagal melaju jauh pada Kualifikasi Piala Dunia 1998.

2. Piala Tiger 1998

 

Rusdy Bahalwan menangani timnas Indonesia pada Piala Tiger 1998 yang kemudian terkenal karena ada kontroversi sepak bola gajah.

Karena ingin menghindari tuan rumah Vietnam, Indonesia dan Thailand sama-sama ingin menghindari kemenangan.

Yang paling mencuri perhatian saat itu, saat skor sedang sama kuat 2-2 bek timnas Indonesia, Musdyid Effendi, dengan sengaja menceploskan bola ke gawang Hendro Kartiko.

Akibat insiden itu Indonesia dan Thailand dikenai hukuman FIFA dengan denda 40 ribu dollar.

(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Eks Pemain Arema Pimpin Top Scorer Sepanjang Masa, Kurniawan Dwi Yulianto Striker Tertajam Indonesia)

Mursyid Effendi dihukum larangan bermain seumur hidup.

Di Piala Tiger 1998, timnas Indonesia menjadi tim peringkat ketiga terbaik.

Timnas Indonesia mengalahkan Thailand di babak perebutan tempat ketiga dengan babak adu penalti (5-4) setelah bermain imbang 3-3 di waktu normal.

3. Piala Tiger 2000


Nandar Iskandar, pelatih timnas Indonesia era 1999-2000.(DOK. BOLA)

Nandar Iskandar memiliki tugas untuk melatih timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia 2000 dan Piala Tiger 2000.

Ia gagal pada Kualifikasi Piala Asia 2000, timnas Indonesia tidak lolos dari babak grup.

Pada Piala AFF 2000, Nandar membawa timnas Indonesia finis runner-up pada babak grup.

Di tengah Piala AFF 2000, Nandar Iskandar lengser karena kekalahan telah 1-4 dari tuan rumah Thailand.

(Baca Juga: Keluhan Luis Milla Selama Melatih Timnas Indonesia: Manajemen Buruk Jadi Sorotan)

Selanjutnya, Nandar Iskandar digantikan asistennya, Dananjaya.

Sebagai caretaker, Dananjaya sukses mengatarkan timnas Indonesia melaju ke final Piala Tiger 2000.

Akan tetapi, timnas Indonesia kalah di partai puncak melawan Thailand dengan skor 1-4.

4. Piala AFF 2008


Pelatih Benny Dollo saat menangani timnas Indonesia pada 2008. (Dok. Liga Indonesia)

Benny Dollo melatih timnas Indonesia pada Piala AFF 2008.

Timnas Indonesia melaju sampai semifinal sebelum kemudian kalah dari Thailand dengan agregat 1-3.

5. Piala AFF 2012


Nilmaizar (tengah) saat merayakan Ultah ke-46 bersama istri dan kedua putrinya. ( YOS RIZAL/JUARA.net )

Nilmaizar melatih timnas Indonesia pada Piala AFF 2012.

Piala AFF 2012 timnas Indonesia gagal lolos dari Grup B yang berisi Singapura, Malaysia, dan Laos.

Di fase grup timnas Indonesia ditahan imbang Laos dengan skor 2-2, menang 1-0 atas Singapura, dan kalah 0-2 dari Malaysia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Gelandang asal Indonesia, Iner Sontany Putra sukses menjadi pesepak bola pertama yang merebut gelar juara di Brunei. Iner bergabung dengan Indera SC dan berhasil menjuarai Piala Super Brunei atau Piala Sumbangsih Brunei DST. Indera SC menang 2-1 atas Majlis Sukan Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (MS ABDB) SC di Balapan Track and Field of the Hassanal Bolkiah National Sports Complex. Pada laga itu, Iner menyumbangkan satu assist. Setelah berkarier di Liga Timor Leste musim 2018 bersama DIT FC, lalu dia menjalani trial untuk Indera SC. Saat pra-musim, Iner mencetak dua gol dan empat assist dalam empat laga persahabatan dan akhirnya mendapatkan kontrak semusim. Iner sempat menjadi bagian timnas U-19 Indonesia era Evan Dimas. #inderasc #pialasumbangsih #inersontanyputra #iner

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P