Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra, berharap laga Persebaya Surabaya kontra timnya dapat berjalan kondusif.
Pria yang akrab disapa Teco itu juga ingin kejadian di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung beberapa waktu lalu terulang sore ini.
Persija Jakarta bertandang ke markas Persebaya Surabaya, Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-29.
Laga klasik era Perserikatan ini akan dihelat pada Minggu (4/11/2018) mulai pukul 15.30 WIB.
Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta yang sama-sama memiliki basis suporter dengan jumlah masif memang kerap terlibat gesekan-gesekan kecil.
Seperti pada putaran pertama lalu (di Stadion Sultan Agung, Bantul), kericuhan kedua belah suporter akhirnya membuat laga Macan Kemayoran kontra Bajul Ijo harus ditunda karena kekuatan massa menimbulkan force majeure.
Baca juga:
Oleh karenanya, Stefano Cugurra berharap laga sore nanti dapat berjalan lancar, aman, dan kondusif.
Pria yang akrab disapa Teco itu ingin tak ada insiden apa pun terjadi, baik di luar maupun dalam lapangan, yang dapat mengganggu jalannya pertandingan.
Teco pun mengingatkan ribuan suporter Persija Jakarta, The Jak Mania, di mana pun mereka berada untuk mengurungkan niat datang ke Stadion Gelora Bung Tomo.
"Kami sudah tahu besok stadion akan penuh. Kami sudah minta tolong The Jak Mania agar tidak datang ke sini agar nantinya tidak menjadi masalah di dalam maupun di luar stadion," kata Teco kepada pewarta di sesi konferensi pers sebelum laga.
(Baca juga: Dijamu Persebaya, Ada Kisah Pelatih Persija dengan Surabaya dari Tiga Kali Gelar Juara Hingga Belahan Jiwa)
Teco tak ingin kehadiran The Jak Mania di sekitar Stadion GBT justru berakhir seperti kejadian di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung pada beberapa waktu lalu.
"Yang penting saya tidak ingin ada masalah seperti kemarin (insiden di GBLA)," ujarnya menambahkan.
Seperti diketahui bersama, saat Persija bertandang ke markas Persib Bandung pada pekan ke-23 itu, seorang The Jak Mania meregang nyawa lantaran menjadi korban aksi kekerasan oleh oknum suporter tuan rumah.
Ia tewas dikeroyok setelah sebelumnya terdeteksi sebagai The Jak Mania yang tengah menyamar dan mencoba menyusup masuk ke dalam stadion untuk mendukung kesebelasan kebanggaannya berlaga.