Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bek Persija Konsentrasi Penuh Hadapi Serangan Bali United

By BolaSport - Minggu, 2 Desember 2018 | 11:50 WIB
Pemain Persija Jakarta Gunawan Dwi Cahyo ikut merayakan gol yang dicetak Marko Simic ke gawang Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Minggu (14/10/2018). (Media Persija Jakarta)

Gunawan Dwi Cahyo akan berjuang keras memberikan poin maksimal untuk Persija saat timnya bertemu Bali United pada pekan ke-33 Liga 1 2018 di Stadion I Wayan Dipta, Gianya, Bali, Minggu (2/12/2018).

Berkunjung ke markas lawan tidak membuat Persija Jakarta merasa takut, meski Bali United akan di dukung puluhan ribu fanya.

Sebaliknya, mereka bertekad memberikan hasil terbaik demi mengamankan gelar Liga 1 musim ini.

Untuk itu para pemain Persija Jakarta diprediksi akan berjuang keras dalam mewujudkan impian itu.

(Baca juga: Imbas Laga Final Liga 2 2018 Ditunda, Fan Semen Padang Luapkan Emosi)

Termasuk salah satunya datang dari bek bernama Gunawan Dwi Cahyo yang optimis timnya meraih hasil maksimal atas Bali United.

Mantan pemain Persijap Jepara itu memiliki tekad besar membawa Persija meraih hasil positif pada sisa kompetisi musim ini.

Dikutip BolaSport.com dari laman Persija, Minggu (2/12/2018), bagi Gunawan konsentrasi penuh dalam menjaga pertahanan menjadi salah satu kuncinya.

Menurutnya jika Persija Jakarta sanggup menjaga pertahanan dengan baik dan benar, maka peluang meraih gelar Liga 1 musim ini tidak lagi mustahil.

(Baca juga: Final Liga 2 2018 - Spartacks Siap Beri Dukungan Langsung untuk Semen Padang Saat Hadapi PSS Sleman)

"Saya sebagai pemain siap pertandingan besok. Teman-teman juga sudah siap supaya bisa menang agar kita di jalur juara," kata Gunawan.

"Karena itu keinginan semua pemain dan pelatih serta semua elemen Persija Jakarta kita mau menang di sini," ujar Gunawan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on 

 

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P