Skor Imbang Warnai Babak Pertama Laga Bhayangkara FC Kontra PSM Makassar

By BolaSport - Senin, 3 Desember 2018 | 19:21 WIB
Laga Bhayangkara FC Vs PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-33 di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (3/12/2018). (Mochamad Harry Prasetya/ BolaSport.com)

(Baca Juga: Susunan Pemain Bhayangkara FC Vs PSM - Misi Rebut Kembali Puncak dan Ambisi Gelar Juara Liga 1 2018)

Memasuki menit ke-40 kedua tim saling melakukan jual beli serangan, namun belum ada satupun gol yang tercipta.

Susunan pemain:

Bhayangkara FC: Wahyu Tri; Putu Gede, Indra Kahfi, Vladimir V, M. Fatchu, Adam Alis, Lee Yujun, Wahyu Subo, Vendry Mofu, Elio Bruno, Paulo Sergio

Pelatih: Simon McMenemy

PSM Makassar: Hilman Syah; Hasim Kipuw, Abd Rahman, Steven Paulle, Hendra W, Marc Klok, Rizky Pellu, Wiljan Pluim, Rahmat, Alessandro F, Guy Junior

Pelatih: Robert Rene Alberts

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on