Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, beserta jajaran tidak bisa menghadiri kegiatan diskusi mafia sepak bola Indonesia yang dipandu oleh Najwa Shihab.
Pemandu acara Mata Najwa, Najwa Shihab, kembali mengadakan diskusi mengenai mafia sepak bola yang bertema 'PSSI Bisa Apa Jilid 2' pada Rabu (19/12/2018) pukul 20.00 WIB.
"Malam ini #MataNajwaPSSIBisaApa2 soal mafia bola," tulis Najwa dikutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari Instagram pribadinya.
Dalam diskusi ini, Najwa telah mengundang Kapolri Tito Karnavian serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
(Baca Juga: Cara Mudah Naik Kasta, Menguak Praktik Pengaturan Skor oleh Oknum PSSI)
(Baca Juga: Pengaturan Skor di Liga 3 Terungkap, Bayar demi Naik Kasta ke Liga 2)
(Baca Juga: Dituding Terlibat Pengaturan Skor, Yoyok Sukawi Berikan Jawaban)
Selain itu, turut hadir pula Ketua Badan Liga Indonesia (BLI) dan Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada era kepemimpinan Nurdin Halid, Andi Darussalam Tabussala.
Tak hanya itu, manajemen Mata Najwa juga telah berusaha mengundang Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, beserta jajarannya.
Usaha tersebut tak menuai hasil setelah Edy yang ditemui langsung di Medan menyampaikan tak bisa menghadiri kegiatan tersebut.
Pembina PSMS Medan itu mengaku tengah disibukkan dengan oleh kegiatannya sebagai Gubernur Sumatra Utara.
Seakan tak mau menyerah, manajemen Mata Najwa mencoba mendatangkan kepala Staf Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, yang lagi-lagi memberikan penolakan.
Sederet fakta tersebut dituangkan oleh Najwa Shihab melalui media Instagram pada Rabu (19/12/2018) siang WIB.
Berkat diskusi Mata Najwa yang pertama terkait 'PSSI Bisa Apa' telah membuka tabir persoalan krusial terkaii Exco PSSI, Hidayat.
Hidayat dilaporkan telah menawarkan uang sebesar Rp 150 juta kepada Manajer Madura FC, Januar Herwanto, agar tiumnya mengalah dari PSS Sleman saat bermain tandang di Liga 2 2018.
Saat itu, Januar dijanjikan oleh Hidayat jika PSS akan melakukan hal yang sama.
Januar kemudian menolak dan tidak lagi berhubungan dengan Hidayat sejak saat itu.
Hidayat kemudian menyatakan mundur pada Senin (3/12/2018).
Hidayat beralasan ingin menjaga marwah PSSI di tengah keributan pengaturan skor.
(Baca Juga: Tak hanya Exco PSSI, Virus Pengaturan Skor Merambah pada Komite Wasit)
(Baca Juga: Kronologi Pengaturan Skor dan Tudingan terhadap Kapten Persib Supardi Nasir)
Di sisi lain, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari PSS Sleman mengenai kasus ini.
Akibat perilaku tersebut, Hidayat dihukum larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola Indonesia selama 3 tahun serta larangan memasuki stadion selama 2 tahun plus denda Rp 150 juta.
Kini, diskusi 'PSSI Bisa Apa' akan kembali dipertontonkan di layar kaca salah satu stasiun televisi nasional pada rabu (19/12/2018) mulai pukul 20.00 WIB.