Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen PSIM Yogyakarta mengguyur bonus kepada jajaran tim meski tengah diterpa hukuman Komisi Disiplin PSSI lantaran perilaku suporternya.
PSIM Yogyakarta baru saja mendapatkan hukuman dari Komisi Disiplin PSSI selepas pehelatan babak 64 besar Piala Indonesia 2018.
PSIM dilarang mendapatkan dukungan dari suporter setua dalam lima laga ke depan setelah kasus invasi penonton saat laga melawan PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada 11 Desember 2018.
Namun begitu, manajemen tetap menghargai jerih payah para pemain dan staff kepelatihan PSIM yang telah gagal melaju di Piala Indonesia 2018.
(Baca juga: Boxing Day Liga Australia, Eks Bek Liverpool Gagal Rasakan Kemenangan setelah Sempat Unggul)
(Baca juga: Persik Cetak Tiga Gol dan Menang untuk Buka Peluang Juarai Liga 3 2018)
Dalam pembubaran skuat pada akhir 2018, manajemen memberikan pelunasan bonus untuk seluruh tim pelatih dan pemain sebagai buah kerja keras musim ini.
Nominal yang digelontorkan manajemen Laskar Mataram lebih kurang sekira Rp 100 juta.
"Memang, bonus yang kami berikan ini tidak banyak. Tetapi, ini sebagai ungkapan rasa syukur dan bangga kami atas jerih payah tim pelatih dan pemain, sehingga PSIM bisa bertahan di Liga 2," kata Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa.
Memang, kesuksesan bertahan di kompetisi level kedua Liga Indonesia merupakan prestasi tersendiri bagi PSIM.
Bagaimana tidak, Yoga Pratama dkk harus memulai kompetisi dengan kondisi poin negatif sembilan.
Akan tetapi, PSIM sukses bangkit dan menjaga posisi dan finis di peringkat keenam klasemen akhir Wilayah Timur Liga 2 2018, dengan koleksi 31 poin.
(Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Skuat PSIM di Liga 2 2018 Resmi Dibubarkan, Tim Pelatih dan Pemain Diguyur Bonus Rp 100 Juta)