Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persebaya Kirim Sinyal Bahaya ke Persib, Robert Rene Alberts Tumpahkan Kemarahan

By Taufik Batubara - Senin, 1 Juli 2019 | 19:56 WIB
Para pemain Persebaya Surabaya merayakan gol ke gawang Persela Lamongan dalam duel Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (1/7/2019) sore WIB. (SUGIHARTO/TRIBUN MADURA)

SUPERBALL.ID - Persebaya Surabaya baru saja memantulkan sinyal bahaya ke Persib Bandung usai menekuk Persela Lamongan.

Persebaya menang 3-2 atas Persela dalam duel Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya, Senin (1/7/2019) sore WIB.

Persebaya sempat tertinggal 2 kali, yakni 0-1 dan 1-2, sebelum akhirnya menang 3-2.

Baca Juga: Robert Rene Alberts Ancam Depak Pemain di Skuat Persib Bandung

Baca Juga: Klasemen Liga 1 2019 Usai Persebaya Menang Dramatis Lawan Persela

Baca Juga: Robert Rene Alberts Ungkap Alasan Tak Duetkan Artur Eze dan Turunkan Indra Mustafa

Kemenangan ini memiliki 2 makna penting bagi Persebaya.

Makna pertama, Persebaya mencetak kemenangan pertama di kandang selama Liga 1 2019 setelah bermain 1-1 saat menjamu 2 tim promosi, Kalteng Putra dan PSIS Semarang.

Makna kedua, Persebaya melompati Persib dalam klasemen Liga 1 2019 sekaligus mengirim sinyal bahaya.

Persebaya kini di posisi kelima klasemen Liga 1 2019 dengan nilai 8 dari 5 laga.

Persib di urutan kesembilan dengan nilai 6 dari 5 laga.

Kemenangan kandang pertama ini merupakan tekad kuat Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman (Djanur) sebelum menghadapi Persela.

Djanur mengapresiasi para pemainnya yang tak kenal menyerah.

Mantan pelatih Persib itu mengakui penampilan anak-anak asuhnya kurang apik seperti saat melawan Madura United di perempat final leg kedua Piala Indonesia.

”Saya mengajak para pemain untuk mensyukuri kemenangan ini, meraih 3 poin pertama di kandang, walau tidak terlalu bagus seperti saat melawan Madura United,” tutur Djanur dalam sesi jumpa pers setelah laga, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Persebaya.id.

Baca Juga: PSSI Panggil 33 Pemain di TC Timnas U-19 Indonesia untuk Piala AFF U-18

Baca Juga: Persija Tak Gunakan SUBGK untuk Hadapi PSS Sleman karena Takut Rugi

Djanur melihat masih banyak yang harus dibenahi agar Persebaya tak mudah kebobolan, apalagi akan menghadapi Persib dalam partai berikutnya.

”Di antaranya soal konsentrasi,” ungkap Djanur.

Berdasarkan jadwal resmi Liga 1 2019 yang tertera di laman liga-indonesia.id, Persebaya menjamu Persib, Sabtu (6/7/2019) pukul 18.30 WIB.

Djanur yakin kemenangan ini menambah kepercayaan diri para pemainnya untuk mereguk 3 poin berikutnya dengan mengalahkan Persib.

Persib Dirugikan

Sementara itu, api kemarahan Persib setelah kalah dari Bhayangkara FC belum padam.

Menurut Pelatih Persib Robert Rene Alberts, kekalahan itu seharusnya tak terjadi.

Persib menyerah 1-2 kepada Bhayangkara FC dalam duel Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (30/6/2019).

Robert Rene Alberts marah karena ada satu insiden di kotak penalti yang diabaikan wasit Rully Ruslin Tambuntina.

Menurut pelatih asal Belanda itu, keputusan wasit yang mengabaikan jegalan Jajang Mulyana terhadap Ezechiel N’Douassel meruntuhkan mental timnya.

Padahal ketika itu para pemain Persib sedang bersemangat membalikkan skor setelah kebobolan lebih dulu.

Walhasil, gawang Persib yang dijaga I Made Wirawan jebol di menit akhir, tepatnya menit ke-89, karena mental para pemain sudah menurun.

Baca Juga: Masa Kritis Persib, Lepas dari Mulut Buaya, Masuk Kandang Macan

Baca Juga: Umuh Muchtar Sebut Mafia Usai Persib Ditaklukkan Bhayangkara FC

Gol Bhayangkara FC itu dicetak Herman Dzumafo Epandi, striker gaek berusia 39 tahun asal Kamerun yang memperkuat Persib tahun 2013.

“Kalian bisa melihat ketika skor 1-1, saya percaya tim mampu bermain lebih baik di babak kedua dan menciptakan gol bagus," keluh Robert Rene Alberts di Lapangan Lodaya, Bandung, Senin (1/7/2019), sebagaimana dinukil SuperBall.id dari Simamaung.com.

"Kami juga seharusnya mendapat penalti, kalian bisa lihat mental pemain jatuh,” tandas Robert Rene Alberts.

Keputusan wasit yang merugikan Persib ini bukan pertama kali terjadi.

Para pemain menjadi trauma ketika mengalami ketidakbecusan wasit atau lebih memihak lawan, termasuk soal pelanggaran di kotak penalti.

“Perasaan buruk kemudian menimpa para pemain karena momen itu seharusnya jadi penalti dan ini bukan pertama kalinya."

"Pemain mulai bertanya-tanya mana keadilan, kenapa tak adil?"

"Mental tersebut mengganggu fokus dan membuat Persib jadi kalah,” ujar Robert Rene Alberts.

Menurut Robert Rene Alberts, Persib seharusnya bisa mendapat lebih dari satu penalti dari 3 laga terakhir di kandang.

Namun, hanya satu yang diberikan wasit ketika menghadapi Madura United.

Mantan pelatih PSM Makassar itu bahkan sudah melihat tayangan ulang dari video untuk memastikan bahwa penilaiannya soal penalti itu benar.

“Bagi saya tetap menjadi pertanyaan besar, usai melihat siaran ulang pun ada apa dengan situasi penalti itu, sesuatu yang aneh terjadi."

"Di Bandung sudah 3 pertandingan, tetapi minim penalti dan itu menimbulkan perubahan perasaan pemain soal musim ini yang seharusnya milik kami,” tandas Robert Rene Alberts.

Meski begitu, Robert Rene Alberts tetap menuntut para pemainnya segera bangkit untuk menghadapi Persebaya dengan misi kemenangan.

Para pemain Persib harus berbenah dalam banyak hal, terutama soal efektivitas dan efisiensi dalam memanfaatkan peluang gol.

Sebab, tegas Robert Rene Alberts, dengan mencetak banyak gol tanpa hadiah penalti pun Persib bisa menang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P