Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita di Balik Bangkitnya Turnamen Piala Gubernur Jatim

By BolaSport - Sabtu, 1 Februari 2020 | 16:17 WIB
Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh, memberi sambutan pada acara Kongres Tahunan PSSI Jawa Ti (japrit)

SUPERBALL.ID - Ketua Umum PSSI Jatim, Ahmad Riyardh, bicara tentang hal yang mendorong bangkitnya Piala Gubernur Jawa Timur yang sebelumnya sempat mati suri.

Piala Gubernur Jawa Timur akan kembali digelar pada tahun ini.

Piala Gubernur Jatim 2020 segera digelar setelah lima tahun mati suri.

Seperti diketahui, Piala Gubernur Jatim terakhir kali digelar pada 2015 dengan Persik Kediri sebagai juaranya.

Kali ini, turnamen bergengsi di Jawa Timur itu akan kembali dilaksanakan pada 10-20 Februari 2020.

Tak hanya itu, seluruh pertandingan dalam Piala Gubernur Jatim 2020 akan disiarkan secara langsung oleh MNC TV.

Ketua PSSI Jatim, Ahmad Riyardh, menjelaskan bahwa Piala Gubernur Jatim sempat mati suri karena tidak adanya waktu yang tersedia.

Pada tahun-tahun sebelumnya, jadwal pelaksanaan turnamen selalu berbenturan dengan kompetisi pramusim lain seperti Piala Presiden dan Piala Indonesia.

"Kesempatan ada, waktu (musim) sebelumnya itu slot gak ada. Bahkan Jatim minta waktu 10 hari yang cukup buat Jatim, sulit," terang Ahmad Riyardh dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.

Dalam edisi kali ini, Piala Gubernur Jatim akan diikuti oleh enam tim yang memiliki markas di Jawa Timur serta dua tim undangan dari daerah lain.

Enam tim asal Jawa Timur tersebut adalah Persebaya Surabaya, Madura United, Persela Lamongan, Persik Kediri, Arema FC, dan Bhayangkara FC.

Sedangkan dua tim undangan dari luar Jawa Timur yaitu Persija Jakarta dan klub asal Malaysia, Sabah FA.

"Termasuk Bhayangkara FC, homebase -nya hingga saat ini tercatat di PSSI ada di Surabaya, Jawa Timur," kata Riyardh.

Sejatinya ada dua klub asal Malaysia yang sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dalam turnamen ini, yakni Sabah FA dan Selangor FC.

Namun, PSSI Jatim memutuskan untuk mengundang satu klub saja untuk menggenapi jumlah peserta.

"Harusnya ada dua tim luar negeri, Sabah FA dan Selangor FC, tapi nggak bisa sembilan tim, kami ambil yang lebih awal komunikasi (Sabah FA)," ucapnya.

Delapan tim tersebut akan dibagi ke dalam dua grup.

Grup A, yang bermarkas di Stadion Bangkalan, Madura, diisi oleh Persebaya Surabaya, Madura United, Persik Kediri, dan Bhayangkara FC.

Sedangkan Grup B, yang akan menggunakan Stadion Kanjuruhan, Malang, diisi oleh Arema FC, Persija Jakarta, Persela Lamongan, dan Sabah FA.

Riyardh juga menyampaikan bahwa Piala Gubernur Jatim 2020 akan menggunakan format setengah kompetisi di mana dari masing-masing grup akan diambil dua tim teratas yang akan melaju ke semi final.

"Semi final dan final single match (tanpa kandang-tandang), waktunya nggak cukup, waktu 10 hari harus selesai," kata pria yang juga menjabat Exco PSSI Pusat itu.

"Nanti (teknis semifinal-final) ada rapat lagi, melibatkan aparat keamanan juga suporter," ucap Riyardh.

Terkait hadiah turnamen, Riyardh mengungkapkan bahwa pihaknya masih membicarakan hal tersebut.

Akan tetapi, bagi Riyardh, hadiah uang bukan sesuatu yang mutlak karena sesungguhnya kompetisi ini diadakan sebagai ajang persiapan untuk klub-klub menyambut Liga 1 2020.

"Hadiah kami akan mengajukan 1-2 hari ini pada Gubernur, terutama hadiah uang, piala bergilirnya sudah ada," ucapnya.

"Hadiah uang bukan sesuatu yang mutlak, karena ini pemanasan buat mereka semua, juga saling melengkapi di sela-sela mereka tidak ada Piala Presiden," ujar pria yang berdomisili di Sidoarjo itu menandaskan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P