Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, akhirnya melunak dan berpikir untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya Abe bersama pemerintah Jepang menegaskan bahwa menunda Olimpiade 2020 bukanlah pilihan tepat.
Ketika virus corona menghentikan banyak event olahraga di seluruh dunia, Jepang malah ngotot untuk tetap menggelar ajang yang rencananya berlangsung pada 24 Juli-9 Agustus 2020.
Hingga Rabu (18/3/2020) lalu, juru bicara pemerintah Jepang menyatakan Tokyo tak berpikir sama sekali untuk penundaan Olimpiade 2020.
Baca Juga: Karena Virus Corona, Gaji Pemain Barcelona akan Dipotong
Perdana Menteri Shinzo Abe telah mempertaruhkan warisannya sebagai perdana menteri terlama di Jepang lewat Olimpiade ini.
Dengan Olimpiade tepat waktu, Abe beraharap terjadi booming dalam pariwisata dan belanja konsumen.
Abe kini menghadapi risiko kehilangan lebih 3 miliar dolar AS (Rp 47 triliun) melalui sponsor domestik, rekor Olimpiade, dan sekitar 12 miliar dolar AS (Rp 189 triliun) biaya persiapan yang telah dikeluarkan.
Namun kabar terbaru mengatakan bahwa Abe mulai memberikan opsi untuk menunda Olimpiade 2020 pada Senin (23/3/2020).
Baca Juga: Latihan di Rumah Hingga di Pantai, Ini Cara Pemain PSS Sleman Jaga Kebugaran Tubuh
"Tidak ada pilihan selain membuat keputusan untuk menunda acara empat tahunan dengan menempatkan atlet sebagai prioritas utama," kata Abe pada pertemuan Komite Anggaran Dewan Anggota Dewan, majelis tinggi Diet, parlemen Jepang seperti dikutip SuperBall.id dari Nippon.com.
Komentar ini dibuat Abe setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan akan memberi opsi penundaan Olimpiade jika pandemi virus corona tidak juga membaik pada Minggu (22/3/2020).
IOC akan melihat kondisi dalam empat minggu kedepan dan setelahnya akan memutuskan apakah Olimpiade 2020 ditunda atau tidak.
"Dalam empat minggu ke depan, kami akan melihat bagaimana situasi perkembangan kesehatan dunia," kata Andrew Parsons dikutip dari situs Reuters. "Selama waktu itu, kami akan mencari skenario lain apakah tanggal penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 perlu diubah atau tidak," ujar Andrew menambahkan.