Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga Inggris Dilarang Menayangkan Momen Saat Pemain Berkata Kasar Jika Kompetisi Kembali Bergulir

By Lola June A Sinaga - Minggu, 10 Mei 2020 | 11:50 WIB
Carlo Ancelotti (kanan) melakukan protes kepada wasit dalam duel Everton vs Manchester United, 1 Maret 2020. (TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL)

SUPERBALL.ID - Pihak penyiar Liga Inggris mendapatkan peringatan dan dilarang menayangkan momen saat para pemain melemparkan kalimat atau ungkapan makian.

Hal ini berlaku jika kompetisi musim 2019/2020 kembali bergulir.

Hal ini mengingat bagaimana suasana stadion yang sepi jika kompetisi kembali bergulir tanpa adanya penonton.

Suasana sepi tanpa sorak-sorai penonton pastinya membuar suara-suara dari dalam maupun pinggir lapangan lebih terdengar.

Baca Juga: Begini Unik dan Rumitnya Latihan Perdana Atletico Madrid di Tengah Pandemi Virus Corona

Suara pelatih yang memberikan instruksi hingga suara bola saat ditendang akan terdengar lebih jelas.

Hal yang sama akan berlaku jika para pemain melakukan protes pada wasit atau ketika sesama pemain saling bersitegang.

Hal ini menjadi kekhawatiran besar bagi pihak Liga Inggris.

Mereka tidak ingin kalimat atau ungkapan kasar yang dilemparkan pemain ketika kesal, terekam dan disiarkan keseluruh penjuru dunia.

Ini tantangan besar bagi pihak penyiar karena laga pastinya berlangsung secara live dan segala yang terjadi tidak bisa dicegah.

Satu-satunya pilihan adalah melepas microfon yang biasa dipasang di pinggir lapangan.

Karena mengatur pemain dalam berbahasa di lapangan sangat sulit dilakukan.

Baca Juga: Merasa Tak Adil, Presiden Lyon Bocorkan Tanggal Liga Champions Kembali Bergulir

Namun yang masih jadi permasalahan utama Liga Inggris adalag menentukan tempat netral yang tepat untuk melanjutkan kompetisi.

Kesejahteraan pemain, ofisial pertandingan, dan staf klub sangat penting karena mereka ingin memulai kembali liga.

Namun tiga dari enam klub terbawah telah menentang gagasan bermain jauh dari stadion mereka sendiri.

Aston Villa dan Brighton telah bergabung dengan Watford mempertanyakan apakah itu akan membahayakan integritas kompetisi.

"Saya, tentu saja, benar-benar menerima bahwa kami tidak dapat memiliki pendukung di stadion. Itu tak perlu dikatakan dalam situasi sekarang. Namun, kami sekarang diberitahu bahwa kami tidak bisa memainkan pertandingan kandang kami yang tersisa di Vicarage Road dengan suasana nyaman serta keuntungan yang bisa didapatkan," CEO Watford, Scott Duxbury.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P