Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti, pernah memiliki impian untuk bermain bersama Persija Jakarta dan dua klub besar Indonesia lainnya.
Bima Sakti yang kini melatih Timnas U-16 Indonesia punya karier bermain yang tergolong cemerlang.
Saat masih bermain, Bima Sakti adalah salah satu pemain yang terpilih untuk mengikuti program PSSI Primavera di Italia pada tahun 1993.
Tak hanya sekadar mengikuti program dari PSSI, Bima Sakti bahkan mampu menarik perhatian klub top Italia, Sampdoria, hingga merekrutnya ke tim usia muda atau Primavera mereka.
Selain Sampdoria, Bima Sakti pernah pula bergabung dengan klub Helsingborg di Swedia.
Baca Juga: Figo Berambisi Tunjukkan Kemampuan Terbaiknya demi Lolos di Timnas U-19 Indonesia
Sementara itu, di dalam negeri pria asal Balikpapan itu pernah berganti klub hingga sepuluh kali.
Kariernya di Timnas Indonesia pun tak kalah apik.
Bima Sakti mengoleksi 58 caps dan 12 gol bersama Tim Garuda.
Tak heran apabila Bima Sakti kini adalah sosok legendaris di Timnas Indonesia.
Meski demikian, di balik karier cemerlangnya itu Bima Sakti mengakui bahwa ada impian yang tak sempat diwujudkannya.
Impian tersebut adalah bermain bersama Persija Jakarta, Arema, dan Persipura Jayapura.
Baca Juga: Klub Spanyol Ini Ijinkan Suporter Datang ke Stadion Saat Kompetisi Bergulir Kembali
"Dulu saya sebenarnya sempat mau ke Persija dan Arema karena kita tahu mereka punya basis suporter yang besar. Namun, waktu itu belum kesampaian," ujar Bima Sakti dalam acara Sport Talk bersama BolaSport.com, Kamis (4/6/2020).
Sementara hatinya terpikat kepada Persija dan Arema karena suporter, Bima Sakti punya alasan berbeda terkait ketertarikannya dengan Persipura.
Menurutnya, Persipura adalah gudangnya talenta-talenta hebat yang seakan tidak pernah habis.
"Saya melihat talenta luar biasa di Persipura. Mereka tidak pernah kehabisan pemain, setelah Aples Tecuari di angkatan saya, ada Ronny Wabia, Eduard Ivakdalam," lanjut Bima Sakti.
"Muncul lagi di bawahnya ada Imanuel Wanggai, Boaz Solossa, Yohanes Pahabol."
Baca Juga: Marco Motta Ungkap Satu Pemain Liga Italia yang Jadi Panutannya
"Anak didik saya juga ada dua pemain dari Papua. Kami bina terus semoga bisa mengangkat prestasi daerahnya dan membanggakan daerahnya."
"Saya ingin main di Persipura, tetapi agak jauh untuk ke sana."
"Kalau di Persipura, siapa pun pemainnya, pasti bagus hasilnya karena semangatnya lain."
Kendati gagal mewujudkan impian bersama Persija, Arema dan Persipura, Bima Sakti mengakui bahwa ada satu klub impian lain yang berhasil ia jadikan tempatnya bermain.
Klub tersebut adalah PSM Makassar yang dibelanya pada 1999 hingga 2001.
"Alhamdulillah cita-cita saya juga main di PSM, itu bisa tercapai. Dulu, PSM kan terkenal tim yang disegani, keras, berkarakter," pungkas Bima Sakti lagi.
Baca Juga: Betah di Persija, Marko Simic Janjikan Satu Hal Jika Dirinya Pensiun
Lebih dari sekadar klub impian, PSM Makassar adalah klub di mana Bima Sakti meraih kesuksesan besar di kancah sepak bola Tanah Air.
Pada musim 1999-2000, Bima Sakti berhasil mengantarkan PSM juara Liga Indonesia.
Tak hanya itu, pada musim tersebut Bima Sakti juga menyabet gelar pemain terbaik Liga Indonesia.
Kini, Bima Sakti yang pensiun bermain pada 2016 telah masuk ke dunia kepelatihan.
Saat ini ia melatih Timnas U-16 Indonesia dan sebelumnya pernah masuk ke tim kepelatihan Persiba Balikpapan serta menjadi asisten Luis Milla di Timnas Indonesia level senior.