Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Sepak bola dunia tengah berduka karena kehilangan sosok legenda seperti Diego Maradona pada Rabu (25/11/2020).
Mantan pemain timnas Argentina tersebut meninggal dunia di rumahnya di Argentina karena mengalami serangan jantung.
Saat itu Maradona tengah menjalani pemulihan pasca pulang dari rumah sakit pasca operasi karena alami pembekuan darah di otak.
Pada Kamis (26/11/2020) jasad Maradona yang ada di dalam peti mati dibawa ke istana presiden Argentina agar setiap orang bisa memberi penghormatan terakhir.
Baca Juga: Pesepak Bola Legendaris Diego Maradona Tutup Usia
Hasilnya ada ribuan orang berbaris di depan istana presiden untuk memberikan ucapan selamat tinggal pada sang legenda.
Baru-baru ini media Argentina mengungkap permintaan terakhir Maradona.
Namun permintaan terakhir mantan pemain Napoli itu bisa dibilang cukup aneh.
Ketika masa lockdown selama pandemi virus corona, Maradona mengatakan pada teman-temannya bahwa ia ingin jasadnya diawetkan dengan cara dibalsem.
Kemudian ia ingin jasadnya yang telah diawetkan dipamerkan pada para penggemarnya di sebuah museum atau sejenisnya.
Hal itu diungkap oleh jurnalis Argentina, Martin Arevalo, yang memiliki kedekatan spesial dengan Maradona.
Baca Juga: Deretan Kejadian dan Pengakuan Mengejutkan Maradona Selama Masa Hidupnya
“Ketika ide (membuat) patung pertama kali muncul, dia (Maradona) berkata: 'Tidak, saya ingin mereka membalsem saya'," kata Arevalo kepada TyC Sports, sebagaimana dikutip SuperBall.id pada Jumat (27/11/2020).
Arevalo, salah satu dari sedikit reporter yang menikmati kepercayaan diri Maradona, mengkonfirmasi rincian keinginan pemain sepak bola itu kepada Reuters.
Ia menambahkan bahwa Maradona ingin “tetap bersama kami selamanya.”
Sejauh ini hanya tiga orang di Argentina yang jasadnya pernah dibalsem.
Baca Juga: Cerita Maradona yang Tak Jujur pada Rekan Soal Gol Tangan Tuhannya
Mereka adalah mantan jenderal militer, Jose de San Martin, mantan presiden Argentina, Juan Domingo Peron, beserta istrinya.
Salah satu orang yang hadir ketika Maradona mengusulkan ide itu adalah pengacaranya, Matias Morla.
Morla menyarankan Maradona untuk meresmikan permintaanya tersebut dengan notaris jika memang serius.
Pemain berjuluk Dios itu akhirnya meresmikan keinginan terakhirnya di depan notaris pada 13 Oktober 2020.
Namun keluarga Maradona dikabarkan tidak mengabulkan permintaan terakhir Maradona.
Mereka memilih menguburkan jasad Maradona di dekat makam orang tuanya di sebuah pemakaman pinggiran di Buenos Aires.
Baca Juga: VIDEO Salah Satu Performa Paling Gila Maradona Sepanjang Karier
Pilihan tersebut diambil ketika pengacara Maradona meminta diadakan penyelidikan soal kematian sang legenda.
Sang pengacara menilai ada kelalaian dari pihak layanan tanggap darurat ketika seharusnya memberikan pertolongan terakhir pada Maradona.
“Hari ini adalah hari dengan rasa sakit yang dalam, kesedihan dan refleksi,” tulis pengacara Maradona.
“Saya merasakan di dalam hati saya kepergian seorang teman yang saya hormati dengan kesetiaan dan persahabatan sampai hari-hari terakhirnya.”
“Tidak bisa dijelaskan bahwa selama 12 jam teman saya tidak mendapat perhatian atau kontrol dari petugas kesehatan yang sah.”
““Ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk tiba, yang merupakan idiosi pidana.”
“Fakta ini tidak boleh diabaikan dan saya akan meminta agar konsekuensinya diselidiki sampai akhir,” tambahnya.