Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Seorang fans Liverpool mengungkapkan teori aneh terkait buruknya performa Liverpool di lima pertandingan kandang terakhir.
Liverpool baru saja menderita kekalahan kelima secara beruntun di Anfield setelah ditekuk Chelsea 0-1.
Lima kekalahan beruntun di kandang tersebut merupakan yang pertama kalinya sepanjang sejarah klub.
Hasil tersebut membuat tim asuhan Juergen Klopp terperosot ke urutan ketujuh klasemen sementara Liga Inggris.
Spekulasi tentang penyebab buruknya performa Liverpool di kandang sendiri pun mulai bermunculan.
Baca Juga: Mulai Dilupakan karena Blundernya, Loris Karius Ogah Pulang ke Liverpool
Akan tetapi pendapat yang paling aneh mungkin adalah pendapat yang dilontarkan seorang fans The Reds.
Alih-alih menyoroti permainan, fans bernama Frankie justru menyalahkan kursi merah dan warna penutup kursi di Anfield.
Ia percaya bahwa hal tersebut menjadi gangguan utama bagi para pemain di lapangan dan dengan mengubahnya akan lebih baik.
"Kami memiliki latar belakang merah dan kami bermain dengan seragam merah," kata Frankie seperti dikutip SuperBall.id dari Sportbible.
"Saya dapat menjamin jika Liverpool mengubah latar belakang mereka menjadi seragam tandang, mereka akan tampil jauh lebih baik."
"Sekalipun hanya membuat perbedaan sepuluh persen, tapi dalam skema, sepuluh persen itu banyak," tandasnya.
Baca Juga: Guardiola dan Tuchel Ikuti Juergen Klopp Sikapi Jeda Internasional
Frankie menilai warna kursi dan penutup kursi yang sama dengan seragam tim akan menyulitkan pandangan pemain.
"Saya yakin ini adalah bentrokan warna ketika klub mengoper bola, butuh waktu lama untuk memvisualisasikan pemain mereka," ucapnya.
Ia juga berpendapat bahwa bukan hanya Liverpool yang mengalami masalah tersebut, melainkan klub berseragam merah lain seperti Arsenal dan Manchester United.
"Keyakinan saya tidak hanya di Anfield, melainkan klub yang bermain dengan seragam merah seperti Manchester United dan Arsenal," kata Frankie.
Lebih lanjut, ia menjelaskan mengapa klub dengan kursi penonton berwarna biru seperti Everton tidak mengalami hal serupa.
"Jika Anda membuat lukisan dan Anda letakkan warna merah di atas merah, itu sebenarnya terlihat lebih buruk dari biru di atas biru," lanjutnya.
???? Frankie: “We have red back drops, there’s a colour clash!”
???? Frankie: “Red is the worst colour”
???? Andy: “What are you talking about?!”
A Liverpool fan blames their loss to Chelsea because of the red back drop in the stadium clashing with #LFC’s kit... pic.twitter.com/W6KyOHhoia
— talkSPORT (@talkSPORT) March 5, 2021
Baca Juga: Keputusan Aneh Juergen Klopp Warnai Kekalahan Liverpool dari Chelsea
Meski mungkin dianggap sebagai candaan, tetapi Frankie menjelaskan teori anehnya dengan sangat serius.
Satu orang yang bisa saja sepakat dengan teorinya adalah mantan pelatih legendaris Setan Merah, Sir Alex Ferguson.
Ketika Setan Merah tertinggal dari Southampton pada pertandingan Liga Inggris musim 1995-1996, Ferguson memutuskan mengganti seragam timnya di tengah pertandingan.
Saat itu di babak pertama mereka mengenakan jersey berwarna abu-abu, kemudian terlihat mengenakan seragam biru putih saat kembali dari ruang ganti.
Hal tersebut dilakukan lantaran Ferguson menganggap ketajaman penglihatan anak asuhnya menurun dan kerap melakukan salah umpan.
Walau demikian, Manchester United tetap harus mengakui keunggulan Southampton dengan skor 1-3 di akhir laga.
Baca Juga: Dikaitkan dengan Liverpool dan Man United, Bintang Leeds Bicara soal Masa Depannya