Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga PR Jose Mourinho Saat Pertama Kali Duduk di Kursi Pelatih Roma

By Dwi Aryo Prihadi - Kamis, 13 Mei 2021 | 18:37 WIB
Jose Mourinho bakal langsung dihadapkan pada tiga pekerjaan rumah begitu duduk di kursi pelatih Roma pada akhir musim. (TWITTER.COM/OFFICIALASROMA)

SUPERBALL.ID - Jose Mourinho bakal langsung dihadapkan pada tiga pekerjaan rumah (PR) begitu duduk di kursi pelatih Roma pada akhir musim.

Roma secara resmi mengumumkan akan berpisah dengan pelatih Paulo Fonseca pada Selasa (4/5/2021) sore WIB.

Kendati demikian, Fonseca baru akan meninggalkan klub ibu kota Italia itu pada akhir musim.

Beberapa jam setelah pengumuman perpisahan Fonseca, Roma kemudian menunjuk Mourinho sebagai pengganti.

 

 Baca Juga: Rashford dan Rooney Satu Suara soal Perbedaan Mourinho dan Alex Ferguson

Mourinho akan melatih Edin Dzeko dkk selama tiga tahun ke depan dengan kontrak yang berakhir pada 2024 mendatang.

Dengan demikian, Mourinho diharapkan mampu memberikan warna baru bagi penampilan Roma musim depan.

Apalagi dengan reputasinya sebagai pelatih berprestasi, para fans Roma tentu memiliki ekspektasi tinggi.

Kendati demikian, Mourinho sudah harus dihadapkan pada PR besar begitu duduk di kursi pelatih Roma.

Dilansir SuperBall.id dari Football Italia, berikut tiga tugas paling menonjol yang mesti dituntaskan Mourinho.

 Baca Juga: Kritik Keputusan Roma, Legenda Italia Sebut Jose Mourinho Anti Sepak Bola

Kelemahan Lini Bertahan

Ketika berada dalam performa terbaik, Roma asuhan Fonseca mampu menampilkan permainan menyerang yang memukau.

Tak jarang, hal tersebut mengundang decak kagum, baik dari para penggemar maupun para pengamat sepak bola.

Akan tetapi, pola serangan apik mereka pada akhirnya dinodai oleh rekor pertahanan yang buruk.

Hal itu kemudian mengakibatkan Fonseca gagal membawa Roma ke Liga Champions di salah satu dari dua musim yang dilakoninya.

Pada musim lalu, gawang Roma telah jebol sebanyak 51 kali di Liga Italia dan semakin parah di musim ini.

 Baca Juga: Antonio Conte Sambut Hangat Kedatangan Jose Mourinho di Liga Italia

Mereka telah kebobolan 53 gol sejauh musim ini dengan masih ada empat pertandingan tersisa di Liga Italia.

Sementara selama dua musim di bawah asuhan mantan pelatih Shakhtar Donetsk, Roma telah kebobolan lebih dari 100 gol.

Rekor Buruk Lawan Tim Besar

Selama dua tahun terakhir, Giallorossi selalu kesulitan untuk mengalahkan tim yang kelasnya lebih unggul.

Satu-satunya kemenangan Fonseca melawan tim empat besar adalah kemenangan 3-1 atas Juventus pada 2019/2020.

Itu tentu merupakan torehan yang buruk bagi Roma, tetapi kemudian semakin diperparah musim ini.

Serigala Ibukota tidak pernah menang dalam 12 pertandingan melawan tim delapan besar klasemen Liga Italia saat ini.

 Baca Juga: Jose Mourinho Minta Roma Jadikan Bintang Man United sebagai Rekrutan Pertamanya

Mereka hanya mampu bermain imbang sebanyak enam kali, sedangkan sisanya berujung kekalahan.

Kekalahan dari tim seperti Atalanta, Napoli, dan rival sekota Lazio telah menunjukkan ketertinggalan mereka.

Masalah Cedera

Meski fokus utama Mourinho adalah lapangan latiha, tetapi tampaknya ia juga harus memberi perhatian ke meja perawatan.

Sejumlah pemain pilar lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan selama beberapa bulan terakhir.

Teranyar, Jordan Veretout dan Leonardo Spinazzola mengalami cedera otot kontra Manchester United di Old Trafford.

Upaya mereka untuk melangkah jauh di kompetisi domestik maupun Eropa pun harus kandas lantaran krisis pemain.

 Baca Juga: Kedatangan Mourinho di Roma Akan Permulus Liverpool Rekrut Gelandang Anyar

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P