Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Denmark enggan dikaitkan dengan raihan fenomenal 29 tahun yang lalu setelah berhasil melejit di Euro 2020.
Pada 29 tahun yang lalu, yakni 1992, Timnas Denmark membuat kejutan luar biasa dengan menjuarai Piala Eropa.
Padahal, ketika itu, Denmark sebenarnya tidak berhak tampil di Euro 1992 yang diadakan di Swedia tersebut.
Namun, Timnas Denmark dinyatakan lolos untuk menggantikan Yugoslavia.
Keputusan itu tidak lepas dari larangan yang dibuat oleh FIFA karena Yugoslavia tengah terjadi perang saudara.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Diisukan Hengkang, Sang Agen Siapkan Kejutan
Dalam ajang Euro 1992, Timnas Denmark berhasil menyingkirkan tim kuat seperti Inggris dan Prancis di fase grup.
Pada semifinal, Denmark berhasil menaklukkan Belanda melalui drama adu penalti.
Begitu memasuki laga final, Denmark lagi-lagi mengejutkan setelah menghabisi Jerman dengan skor 2-0.
Dengan keberhasilan tersebut, istilah "Tim Dinamit" sangat melekat dengan Timnas Denmark hingga saat ini.
Kejutan serupa juga muncul pada tahun ini, yakni di ajang Euro 2020.
Baca Juga: Derita Eriksen Jadi Motivasi Performa Luar Biasa Denmark di Euro 2020
Di Euro 2020, Timnas Denmark sudah melangkahkan kakinya di babak semifinal dan akan menghadapi Timnas Inggris.
Laga semifinal itu akan diadakan pada Kamis (8/7/2021) pukul 02.00 WIB.
Keberhasilan itu cukup mengejutkan karena Timnas Denmark sempat terseok-seok dengan menelan kekalahan di dua laga awal.
Namun, Timnas Denmark dinyatakan lolos sebagai runner-up karena unggul selisih gol setelah menaklukkan Rusia dengan skor 4-1.
Baca Juga: Iri Lihat Timnas Inggris Melesat di Euro 2020, Pilar Liverpool Ini Kecewa
Oleh karena penampilan impresif Timnas Denmark pada Euro 2020, mereka mulai dikaitkan dengan keberhasilannya pada 1992.
Dilansir Superball.id dari Mundo Deportivo, pelatih Timnas Denmark, Kasper Hjulmand, angkat bicara mengenai hal tersebut.
Hjulmand mengaku ogah dikaitkan dengan keberhasilan masa lalu negaranya.
"Saya tidak mau membicarakan soal 1992 lagi," ujar Hjulmand.
Baca Juga: Cetak Asis Cemerlang untuk Inggris, Luke Shaw Bungkam Ocehan Mourinho
Ia merasa bahwa segalanya telah jauh berubah, yang salah satunya adalah sistem kompetisi Piala Eropa.
"Itu adalah masa yang berbeda, Piala Eropa berbeda dan sepak bola juga berbeda," tambah Hjulmand.
Pelatih berusia 49 tahun itu menekankan timnya saat ini ingin membuat sejarah barunya sendiri.
"Kami ingin membuat sejarah kami sendiri, kami berusaha untuk menginspirasi dan mempersatukan negara kami," tekan Hjulmand.
Baca Juga: Semifinal Euro 2020 - Jose Mourinho Sebut Spanyol Tak Sekuat Italia, Kenapa?