Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Surat Terbuka Emosional Bukayo Saka Usai Kegagalan Inggris di Final Euro 2020

By Muhammad Respati Harun - Jumat, 16 Juli 2021 | 09:18 WIB
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, memeluk Bukayo Saka seusai laga final EURO 2020 kontra timnas Italia di Stadion Wembley, Minggu (11/7/2021). (TWITTER.COM/THESUNFOOTBALL)

SUPERBALL.ID - Laga final Euro 2020 pada Senin (12/7/2021) dini hari WIB menyisakan kesan pahit bagi pemain muda Timnas Inggris, Bukayo Saka.

Dengan tampil di hadapan publiknya sendiri di Stadion Wembley, London, Timnas Inggris melawan Timnas Italia.

Banyaknya dukungan dari para suporter membuat Timnas Inggris unggul terlebih dahulu pada menit ke-2 melalui gol yang dicetak oleh Luke Shaw.

Shaw mencetak gol setelah memanfaatkan ruang kosong di lini belakang Timnas Italia dan mendapat umpan silang dari Kieran Trippier.

Keunggulan tersebut sempat bertahan cukup lama hingga Leonardo Bonucci mencetak gol penyeimbang pada menit ke-67.

Baca Juga: Wacana Peraturan Aneh Liga Italia, Warna Hijau Akan Dilarang!

Gol tersebut tercipta ketika situasi kemelut di depan gawang Jordan Pickford yang kemudian justru dimanfaatkan oleh Bonucci.

Skor imbang 1-1 kemudian bertahan hingga waktu normal usai dan laga dilanjutkan dengan babak tambahan.

Pada babak tambahan, kedudukan masih saja imbang dengan skor 1-1 sehingga hasil laga ditentukan melalui adu penalti.

Pada babak adu penalti, Inggris sempat unggul terlebih dahulu dengan skor 2-1 pada dua penendang pertama.

Namun, petaka justru datang pada penendang ketiga dan keempat.

Baca Juga: Dinilai Layak Raih Ballon d'Or, Jorginho Beri Pesan pada Messi dan Ronaldo

Timnas Italia berhasil membalikkan keadaan dan Inggris justru selalu gagal, kemudian skor pun berbalik menjadi 3-2.

Ketika memasuki penendang terakhir, Inggris sempat mendapat harapan setelah sepakan Jorginho berhasil ditepis oleh Pickford.

Akan tetapi, Bukayo Saka yang merupakan penendang terakhir Inggris justru gagal mengeksekusi dengan baik setelah sepakannya digagalkan oleh Gianluigi Donnarumma.

Timnas Italia pun dinyatakan menang di final Euro 2020 dengan skor adu penalti 3-2.

Kegagalan dalam mengeksekusi penalti tersebut membawa kenangan pahit bagi Saka.

Baca Juga: Legenda Jerman Sebut Inggris Layak Kandas di Final Euro 2020 karena Dosa Fans

Saka juga mendapat banyak serangan berbau rasial di akun media sosialnya.

Tidak hanya Saka, Marcus Rashford dan Jadon Sancho juga menjadi korban serangan rasialisme akibat kegagalannya di adu penalti.

Mengenai tindak rasialisme tersebut, Rashford dan Sancho telah memberi respons kecaman.

Sedangkan Saka baru saja mengunggah surat terbuka melalui akun Instagram pribadinya pada Kamis (15/7/2021) malam WIB.

Sebelumnya, pemain yang juga membela Arsenal itu sempat menutup akun media sosialnya karena reaksi ngawur para fans Inggris.

Baca Juga: Jose Mourinho Puji Aksi Tak Patut Chiellini pada Saka di Final Euro 2020

"Saya menjauh dari media sosial selama beberapa hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan merenungkan beberapa pekan terakhir," buka Saka dalam suratnya.

Saka mengaku sangat kecewa dengan kegagalannya menuntaskan eksekusi dengan baik.

"Tidak ada kata-kata untuk memberitahu Anda betapa kecewanya saya dengan hasil dan penalti saya," tutur Saka.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh God’s Child ???? (@bukayosaka87)

Pemain berusia 19 tahun tersebut meminta maaf atas kegagalannya di Euro 2020 dan berjanji akan tampil lebih baik pada masa mendatang.

"Saya minta maaf karena tidak dapat membawanya pulang untuk Anda tahun ini, tetapi saya berjanji bahwa kami akan memberikan semua yang kami miliki untuk memastikan generasi ini tahu bagaimana rasanya menang," ujar Saka.

Baca Juga: Liverpool Berharap Dapat Dana 1 Triliun Rupiah dari Penjualan 4 Pemain Ini

Saka juga menyuarakan kekecewaannya kepada platform media sosial atas adanya insiden ujaran kebencian berbau rasial.

"Kepada platform media sosial Instagram, Twitter, dan Facebook, saya tidak ingin ada anak atau orang dewasa yang menerima pesan kebencian dan menyakitkan yang saya, Marcus, dan Jadon terima minggu ini," tulis Saka.

Saka menekankan bahwa rasialisme tidak seharusnya mendapat tempat di manapun.

"Tidak ada tempat untuk rasialisme atau kebencian dalam bentuk apapun di sepak bola atau di area masyarakat manapun," tegas Saka.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ditendang, Pilihan Euro 2020 Team of The Tournament Jadi Kontroversi

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P