Liga 1 Bisa Belajar dari Liga Jepang soal Cara Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

By Muhammad Respati Harun - Rabu, 21 Juli 2021 | 21:45 WIB
Persija Merayakan Juara Liga 1 2018 (Feri Setiawan)

Lalu, pada musim 2021, Divisi Utama Liga Jepang menambah tim pesertanya menjadi 20 tim.

Bertambahnya jumlah klub tersebut dirasa memberi motivasi lebih kepada tim untuk menyepakati kompetisi dengan sistem "bubble".

Selain itu, protokol kesehatan menjadi sangat penting untuk diterapkan secara tegas di dalam stadion.

Baca Juga: Piala AFF Diubah, Timnas Indonesia Terdampak, Ambisi Vietnam Kandas

Vaksin juga menjadi hal yang sangat penting untuk diberikan kepada seluruh anggota tim, baik pemain maupun staf.

Selain soal kesehatan, permasalahan finansial klub juga tak kalah penting diperhatikan oleh pihak penyelenggara liga.

Di Liga Jepang, ada penegakan regulasi yang mengharuskan klub untuk bisa mengatur keuangannya dengan baik.

Regulasi itu mencakup pemerataan uang di setiap klub, kewajiban adanya anggaran darurat, serta peningkatan kesadaran klub soal finansial.

Baca Juga: Format Baru Piala AFF 2020 Tanpa Kandang-Tandang, Vietnam Bisa Diuntungkan

Keberhasilan Liga Jepang dalam menyelenggarakan kompetisi sepak bola tentu tidak lepas dari kontribusi apik pemerintahnya.

Untuk bisa menekan laju persebaran Covid-19, tentu vaksinasi harus semakin gencar dilakukan dan disosialisasikan.

Selain itu, tes dan pelacakan juga menjadi sangat penting digencarkan oleh pemerintahan untuk mengetahui seberapa parah pandemi terjadi.

Jika demikian, maka pemerintahan akan tahu persis apa yang harus dilakukan karena data yang jujur dan transparan.

Baca Juga: Di Balik Batalnya Transfer Nabil Fekir ke Liverpool, Penuh dengan Kebohongan!

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)