Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Tokyo - Pebulu Tangkis Terbuang dari Indonesia Ini Kejutkan Dunia jika Robohkan Menara Denmark

By Lola June A Sinaga - Rabu, 28 Juli 2021 | 08:35 WIB
Ade Resky Dwicahyo berhasil mewujudkan impian tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dan membanggakan Azerbaijan setelah tersingkir dari Indonesia. (OLYMPICS.BWFBADMINTON.COM)

SUPERBALL.ID - Debut bulu tangkis Azerbaijan di Olimpiade bersinar terang melalui Ade Resky Dwicahyo dari Indonesia.

Melalui permainan menyerang yang gemerlap, Ade Resky Dwicahyo membungkam lawan dari Vietnam, Nguyen Tien Minh, di tunggal putra Grup L Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Senin (27/7/2021).

Pemain berusia 23 tahun itu memang memperlihatkan penampilan yang dimiliki idolanya dari Malaysia, Lee Chong Wei, dengan semua pukulan smes dan perburuan agresif di net.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Hasil Drawing dan Jadwal Perempat Final Bulu Tangkis Ganda Putra

Setelah kalah di gim pertama, pemain veteran Nguyen Tien Minh mengincar gim kedua, tapi Ade Resky mempertahankan segalanya untuk tampil sebagai pemenang dengan skor 21-14 21-18.

"Saya merasa baik, karena bisa memainkan apa yang saya inginkan."

"Gim kedua sangat ketat, dan pada poin 18-an, saya sedikit gugup karena ini adalah Olimpiade pertama saya. Tapi saya bisa menyelesaikan pertandingan,” ungkang Ade Resky, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Olympics.bwfbadminton.com.

Dia menambahkan, "Saya memiliki gaya menyerang. Saya selalu suka bermain seperti itu."

"Dalam masa perkembangan, idola saya adalah Lee Chong Wei, saya menyukai gaya, pergerakan, dan gerak kakinya,” imbuh Ade Resky.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Bungkam Peringkat 1 Dunia, Pelatih Greysia/Apriyani Akui Diuntungkan Satu Hal

Kemenangan tersebut merupakan penghargaan yang diperoleh Ade Resky dengan susah-payah sebagai atlet untuk bisa tampil di Olimpiade.

Pasalnya, dia takkan pernah bisa tampil di Olimpiade jika tetap bertahan di Indonesia.

Ade Resky pindah ke Azerbaijan empat tahun lalu karena tak bisa menembus tim bulu tangkis senior Indonesia.

Setelah memainkan dua Kejuaraan Dunia Junior untuk Indonesia, dan karier seniornya terhenti, dia berangkat ke Azerbaijan.

Pilihan itu diambil Ade Resky karena ada yang menawarinya kesempatan untuk terus bermain sambil mengejar pendidikan di universitas.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin Tidak Membuat Khawatir Herry IP, Ini Alasannya

"Azerbaijan bagus untuk saya, karena mereka meminta saya bermain. Banyak teman saya pergi ke negara lain, sebagai sparring partner atau pelatih, tapi saya ingin terus bermain karena masih muda dan bisa berkembang,” kisah Ade Resky.

Dia melanjutkan, "Kami memiliki banyak pemain di Indonesia, dan saya tak pernah bisa menjadi no 1 di antara junior, jadi saya tidak bisa masuk ke tim senior."

"Salah satu pelatih saya bertanya apakah saya ingin pergi ke negara lain untuk bermain. Saya menerima dan sekarang saya di Azerbaijan."

Bukan main senangnya Ade Resky bisa menjadi seorang Olimpian, karena itulah impian semua atlet di dunia ini.

Dia selevel dengan Jonatan Christie yang berusia 23 tahun dan Anthony Ginting yang lebih tua setahun.

Jonatan Christie dan Anthony Ginting menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dan masih masih berjuang untuk lolos ke fase berikutnya.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Juara Grup, Herry IP Ungkap Kuncinya

"Ini adalah Olimpiade pertama saya. Keluarga saya sangat bahagia. Saya bermimpi bahwa saya bisa pergi ke Olimpiade, dan sekarang saya di sini."

"Federasi bulu tangkis Azerbaijan sangat senang karena kami telah bekerja keras selama dua tahun. Dan sekarang kami berhasil, kami lolos ke Olimpiade," ungkapnya.

Ade Resky memiliki kesempatan untuk membuat dampak yang lebih besar ketika menghadapi Anders Antonsen.

Antonsen adnderalah salah satu favorit peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020.

Di ajang ini, raksasa Denmark berusia 24 tahun itu adalah unggulan ketiga setelah Kento Momota dan Chou Tien-chen.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Pebulu Tangkis Belgia Berdarah Indonesia Bakal Lakoni Laga Hidup Mati Vs Gregoria

Di peringkat dunia BWF, pebulu tangkis bertinggi badan 183 cm itu juga berada di urutan ketiga setelah Momota dan Viktor Axelsen.

Sedangkan Ade Resky berada di peringkat 80 dunia, jadi bagaikan David yang melawan Goliath.

Ade Resky sadar siapa yang dihadapinya, tapi berjanji untuk mengeluarkan semua senjatanya.

"Dia pemain top. Saya akan memainkan apa yang saya miliki, melakukan yang terbaik, mencoba teknik saya."

"Saya tidak ingin memikirkan menang atau kalah. Jadi, 70 untuknya (menang) dan 30 untuk saya," ucap Ade Resky.

Pertandingan penentuan itu akan digelar Rabu (28/7/2021) pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - Langkah Praveen/Melati Terhenti di Tangan Peringkat 1 Dunia

Laga ini menjadi partai hidup-mati bagi Ade Resky, bisa atau tidak melangkah ke babak selanjutnya.

Namun, dia akan mencatatan dirinya dalam sejarah bulu tangkis dan mengejutkan dunia jika mampu merobohkan raksasa Denmark itu. 

Ade Resky menjadi satu-satunya atlet Azerbaijan yang tampil di cabang bulu tangkis Olimpiade Tokyo ini.

Secara total, Azerbaijan mengirimkan 28 atlet.

Atlet terbanyak di cabang judo dengan jumlah 9, disusul senam 8.

ADE RESKY DWICAHYO

Lahir: Kendari, Sulawesi Tenggara, 13 Mei 1998

Prestasi:
- Cameroon International 2019
- Egypt International 2019
- Bahrain International 2018
- Belarusia International 2018

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P