Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Petinju asal Prancis, Mourad Aliev, didiskualifikasi pada ronde kedua babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Bertanding di Kokugikan Arena, Minggu (1/8/2021), Aliev sejatinya mampu tampil dominan atas petinju asal Inggris Raya Frazer Clarke di ronde pertama.
Akan tetapi, ia tiba-tiba diganjar kekalahan ketika ronde kedua hanya tersisa empat detik lagi.
Petinju peraih medali perak di European Games 2019 itu didiskualifikasi karena menanduk wajah Clarke.
Akibat ulah Aliev itu, kedua mata Clarke bahkan sampai mengeluarkan darah yang cukup banyak.
Aliev yang turun di kelas berat super itu pun tampak keberatan dengan keputusan ini yang diberikan oleh wasit.
Dia berdebat sengit dengan wasit, sebelum berulang kali menghajar kamera TV.
Setelah itu, ia duduk di atas ring selama lebih dari 45 menit atau hampir 1 jam lamanya.
Aliev sempat dihibur oleh lawan dan pelatihnya John Dovi, tetapi ia tampaknya tetap tidak menerima kekalahan.
"Saya duduk untuk memprotes ketidakadilan bagi saya," kata Aliev dikutip SuperBall.id dari BBC Sport.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Medali Emas Atletik Dibagi Dua untuk Pertama Kalinya dalam 113 Tahun
"Saya mempersiapkan diri untuk Olimpiade ini selama empat tahun."
"Saya benar-benar ingin melawan ketidakadilan, jadi itulah cara saya untuk menunjukkan bahwa saya tidak setuju dengan keputusan itu," tambahnya.
Lebih lanjut, Aliev juga menegaskan bahwa dia tidak diperingatkan oleh wasit ketika ia menggunakan kepalanya.
"Saya baru saja dihentikan tanpa peringatan dan mereka hanya mengatakan kepada saya bahwa 'kamu kalah', begitu saja. Jadi saya pikir itu adalah tindakan sabotase," lanjut Aliev.
Sementara itu, sang pelatih John Dovi juga mengaku tak puas dan keberatan dengan keputusan wasit.
"Jika bukan karena menanduk, mereka akan menemukan alasan lain. Atau sesuatu yang palsu untuk menyingkirkan Aliev. Mereka ingin menggunakan dia sebagai contoh. Ini menjijikkan dan mengerikan," ucapnya.
Di sisi lain, Clarke yang dinyatakan menang berhak melaju semifinal dan memastikan medali.
Clarke juga yakin bahwa luka yang dialaminya tidak akan mengancam keikutsertaannya di semifinal.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Gagal Raih Medali untuk Indonesia, Ahsan dan Hendra Beri Kode Pensiun?
"Saya tidak akan berdiri di sini dan mengatakan dia (Aliev) melakukannya dengan sengaja karena saya yakin dia tidak ingin Olimpiadenya berakhir seperti ini," kata Clarke.
"Saya menyuruhnya untuk tenang karena saya pernah berada dalam situasi seperti itu sebelumnya."
"Hal terakhir yang saya ingin dia lakukan adalah merusak reputasinya atau bersikap kasar kepada hakim dan ofisial, karena mereka hanya melakukan tugas mereka."
Meski demikian, tindakan yang dilakukan Aliev bukan merupakan protes terlama yang terjadi sepanjang sejarah Olimpiade.
Protes terlama yang diketahui di ring tinju Olimpiade adalah petinju Korea Selatan Byun Jong-il yang duduk di tengah ring selama 67 menit.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Anthony Ginting Berebut Perunggu dengan Sosok yang Batal Jadi Pesepak Bola