Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terungkap! Ada Pengaruh Presiden Real Madrid dalam Keputusan Barcelona Lepas Messi

By Dwi Aryo Prihadi - Rabu, 11 Agustus 2021 | 07:35 WIB
Presiden Barcelona, Joan Laporta (kiri), dan Presiden Real Madrid, Florentino Perez. (TWITTER.COM/RMCF__TR)

SUPERBALL.ID - Mantan anggota komisi Espai Barca, Jaume Llopis, telah mengungkap fakta mengejutkan terkait keputusan Barcelona melepas Lionel Messi.

Megabintang Argentina itu telah resmi berpisah dari Barcelona setelah gagal memperpanjang kontrak.

Kondisi keuangan klub serta aturan Financial Fair Play (FFP) Liga Spanyol membuat Barcelona tidak bisa mempertahankan Messi.

Peraturan Liga Spanyol menetapkan batas pengeluaran gaji berbanding pemasukan di angka 70 persen.

 

 Baca Juga: Tiba di Paris, Ini Agenda Lionel Messi hingga Jadwal Debut di PSG

Dalam konferensi pers perpisahannya dengan Barcelona, Messi mengaku telah melakukan segala cara untuk bertahan.

Ia bahkan bersedia menerima pemotongan gaji sebesar 50 persen dalam kontrak barunya agar bisa bertahan.

Namun, secara matematis, pemotongan gaji Messi sebesar 50 persen masih belum cukup bagi Barcelona.

Akan tetapi, baru-baru ini telah terungkap bahwa Barcelona sejatinya bisa mempertahankan Messi.

Dilansir SuperBall.id dari Marca, itu bisa terjadi jika Barcelona menerima kesepakatan dengan perusahaan investasi asal Amerika Serikat, CVC Capital Partners.

 Baca Juga: Barcelona Prank Seluruh Dunia dengan Ajukan Tawaran Terakhir ke Lionel Messi

Dalam kesepakatan itu, CVC membeli 10 persen La Liga seharga 2,7 miliar euro atau sekitar lebih dari 45 triliun rupiah.

Sebanyak 15 persen dari jumlah total tersebut nantinya akan dialokasikan untuk kontrak dan batasan gaji pemain setiap klub.

Artinya, sekitar 270 juta euro akan diberikan kepada Barcelona jika kesepakatan itu disetujui.

Sekitar 40 juta euro dari angka itu nantinya bisa digunakan Barcelona untuk mempertahankan Messi.

Sayangnya Barcelona memutuskan untuk tidak menyetujui kesepakatan itu.

Keterlibatan klub dalam proyek European Super League bersama dengan Real Madrid ditengarai ada hubungannya dengan keputusan mereka.

Itu semakin memperkuat klaim bahwa Blaugrana lebih memilih European Super League ketimbang Messi.

 Baca Juga: Lionel Messi Angkat Kaki, Barcelona Akan Merugi Rp 2,3 Triliun!

Sementara itu, mantan anggota komisi Espai Barca, Jaume Llopis, baru-baru ini mengklaim bahwa itu bukan sepenuhnya keinginan Joan Laporta selaku presiden.

Llopis mengklaim bahwa Laporta ditekan untuk membuat keputusan oleh CEO Ferran Reverter dan Presiden Real Madrid Florentino Perez.

Reverter mengancam untuk mengundurkan diri jika Laporta menyetujui kesepakatan CVC dan mempertahankan Messi.

"CEO baru (Reverter) yang bertanggung jawab, saya tahu semuanya harus ditandatangani oleh CEO dan bukan presiden (Laporta)."

“CEO Barca mengancam Laporta akan mengundurkan diri jika dia (Laporta) menandatangani kontrak dengan CVC."

 Baca Juga: Ikuti Jejak Messi, Akankah 2 Pemain Barcelona ini Hengkang?

“Di sisi lain, Florentino (Perez) meyakinkannya karena dia sudah mendukung European Super League."

“Antara CEO dan Florentino, mereka meyakinkan Laporta bahwa dia harus memecat Messi dan tidak menandatangani kontrak dengan CVC,” ungkap Llopis.

Pernyataan Llopis itu kemudian ditanggapi oleh Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas di Twitter.

Tebas menyakini bahwa Laporta bukanlah orang yang memiliki otoritas di Barcelona, melainkan justru Reverter.

“Ini mulai menjadi jelas, siapa yang mengendalikan FCB? Tanpa Messi, tanpa 270 juta, rencana sempurna," tulis Tebas.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P