Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Petinju kelas welter, Manny Pacquiao, memberikan jawaban soal kemungkinan pensiun usai takluk di tangan Yordenis Ugas.
Duel tinju kelas welter untuk memperebutkan sabuk juara WBA mempertemukan Pacquiao melawan Ugas.
Pada awalnya, Pacquiao sejatinya dijadwalkan berjumpa dengan dengan Errol Spence Jr di duel ini.
Akan tetapi, Spence Jr batal bertanding lantaran mengalami cedera mata dan digantikan oleh Ugas.
Kejadian mendadak tersebut membuat Ugas hanya memiliki waktu 11 hari untuk mempersiapkan diri melawan Pacquiao.
Pacquiao sendiri dicopot dari gelar WBA-nya secara kontroversial dengan alasan tidak aktif awal tahun ini.
WBA kemudian menyerahkan sabuk juara tersebut kepada Ugas, keputusan yang membuat Pacquiao sangat kesal.
Pacquiao bertekad untuk merebut kembali sabuk juara WBA ketika keduanya bertemu di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (22/8/2021) WIB.
Namun, ia gagal mewujudkan hal itu usai takluk melalui keputusan mutlak, 116-112, 115-113, dan 116-112.
Baca Juga: Penuh Ketegangan, Ini Trilogy Tinju Terbaik yang Pernah Terjadi di Dunia
Pacquiao menunjukkan kekuatannya dengan sebuah pukulan hook kanan dan dua pukulan tangan kiri ke kepala Ugas di ronde pertama.
Keduanya kemudian saling bertukar pukulan, bahkan Pacquiao sempat terjatuh pada akhir ronde pertama.
Pada ronde berikutnya Pacquiao tampil lebih agresif, namun pukulan Ugas lebih akurat meski tidak banyak.
Pacman, julukan Pacquiao, membuat penonton bangkit ketika ia memojokkan Ugas ke sudut ring dan melancarkan pukulan beruntun di ronde ketiga.
Wasit memberikan peringatan kepada Ugas di ronde keempat saat pukulannya mendarat di tubuh Pacquiao terlampau rendah.
Baca Juga: Setelah Bikin Lawannya Tepar, Petinju Ini Lakukan Aksi Brutal pada Lawannya
Ronde kelima, jab-jab dari petinju asal Kuba itu beberapa kali berhasil masuk, Pacquiao membalas dengan pukulan bertubi-tubi.
Memasuki ronde keenam, jab- jab yang dilancarkan Ugas mulai melemah, namun kedua petinju masih berimbang dalam jumlah pukulan.
Pada ronde ketujuh, kedua petinju sama-sama saling jual beli serangan dengan pukulan-pukulan kombinasi.
Ronde kedelapan, Ugas memanfaatkan serangan Pacman yang menurun dengan pukulan hook untuk membongkar pertahanan lawannya.
Pacquiao sempat terjatuh setelah Ugas terlihat melakukan sebuah dorongan di awal ronde kesembilan.
Baca Juga: Hook Mematikan Petinju ini Bikin Lawan Langsung Tepar Seketika!
Setelah sempat mengendurkan serangan, Pacquiao kembali tampil agresif di ronde ke-10, namun Ugas juga terus melancarkan jab akuratnya.
Memasuki dua ronde terakhir, kedua petinju masih terlibat jual beli pukulan meski tempo pertarungan mulai lambat.
Di detik-detik terakhir Ugas tampil lebih agresif di saat Pacquiao mulai kehabisan tenaga.
Petinju asal Filipina itu sempat berusaha melakukan serbuan tetapi pertarungan keburu berakhir.
Pada akhirnya, Pacquiao dinyatakan kalah angka atau keputusan mutlak dari Ugas dalam pertarungan 12 ronde.
Baca Juga: Mike Tyson Masuk Islam, Ini Pelajaran yang Bisa Kita Petik
Dengan hasil ini, Ugas berhasil mempertahankan gelar juara kelas welter versi WBA.
Usai pertarungan, Pacquiao mengaku kurang beradaptasi dengan gaya Ugas sehingga membuat dirinya kalah.
"Itu adalah waktu yang sulit, membuat penyesuaian tentang gayanya, dan saya pikir itu masalah bagi saya karena saya tidak melakukan penyesuaian,” ungkap Pacquiao.
Sementara itu, hasil ini memunculkan pertanyaan apakah Pacquiao akan pensiun setelah mengalami kekalahan.
Ketika ditanya mengenai hal itu, Pacquiao memberikan jawaban yang tidak pasti alias masih samar-samar.
"Saya tidak tahu," kata petinju berusia 42 tahun itu, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Fox Sports.
"Biarkan saya beristirahat dulu dan bersantai dan membuat keputusan jika saya terus berjuang," tambahnya.
Baca Juga: Terungkap! Hal ini Ternyata Bikin Pukulan Mike Tyson Menjadi Sangat Mematikan