Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Penyerang Manchester United Cristiano Ronaldo menjelaskan alasan mengapa dia melarang ibundanya Dolores Aveiro menghadiri pertandingan besar.
Ronaldo saat ini tengah mempersiapkan debut keduanya di Manchester United jelang melawan Newcastle United pekan depan.
Menjelang pertandingan itu, Ronaldo menjelaskan bahwa sang ibu tidak akan hadir di pertandingan perdananya di Liga Inggris setelah sekian lama.
Pemain 36 tahun itu tak mengizinkan sang Ibu datang karena demi kebaikannya.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo: Lionel Messi Pemain Terhebat yang Pernah Saya Lawan, tapi...
Ronaldo menjelaskan bahwa sang Ibu selalu gugup dan cemas setiap kali menyaksikan pertandingannya.
Dolores bahkan pernah pingsan dua kali di stadion dimana yang kedua kalinya ia sampai mematahkan giginya.
"Dia menjadi sangat gugup, saya tidak mengerti mengapa,” kata Ronaldo pada jurnalis Piers Morgan, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari The Sun.
“Dia pingsan dua kali di stadion. Dia gugup."
"Dia tidak diizinkan sekarang untuk menonton pertandingan besar.”
"Saya berkata, 'Dengar, saya tidak punya ayah lagi. Saya tidak ingin kehilangan ibu saya juga, jadi Anda tidak akan menonton perempat final, semi final, atau final."
Baca Juga: Ronaldo Datang, Manchester United Tidak Bakal Otomatis Juara
"Saya mendapatkan teman untuk tinggal bersamanya dan dia berjalan-jalan di sekitar rumah,” tambahnya.
Ronaldo juga membahas bagaimana ibunya adalah pemimpin keluarga saat dia menyatakan bahwa dia berutang karier yang sukses padanya.
Dia menambahkan: "Ibuku adalah pilar keluarga, dan apa yang saya miliki hari ini adalah karena dia selalu mendukung saya.”
"Dia bekerja keras untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya dan terutama untuk saya karena saya yang termuda di keluarga.”
Baca Juga: Mohamed Salah Tuntut Gaji yang Cuma Kalah dari Ronaldo di Liga Inggris
“Dia menderita untuk memberi saya kesempatan.”
“Saya ingat ketika saya berusia 12 tahun dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin pergi ke Lisbon untuk bermain dengan tim muda Sporting Lisbon.”
"Dia berkata kepadaku, 'Nak, jika itu benar-benar yang kamu inginkan, aku tidak akan memotong kakimu dan menghentikanmu. Kamu bisa pergi.’
“‘Anda bisa pergi. Akan sulit bagiku untuk meninggalkanmu tapi pergi. Ikuti mimpimu.'"