Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Presiden UEFA Aleksander Ceferin menekankan bahwa tanpa Barcelona, Real Madrid dan Juventus, Liga Champions tidak akan dalam masalah.
Ceferin menjelaskan bahwa dia tidak dapat memahami keputusan mereka untuk membentuk liga Eropa baru tapi juga ingin tampil di Liga Champions musim ini.
"Saya tidak keberatan jika mereka pergi," kata Ceferin, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Marca, Sabtu (11/9/2021).
"Sangat lucu bahwa mereka ingin membuat kompetisi baru dan pada saat yang sama mereka ingin bermain di Liga Champions musim ini.”
"(Ketiga klub ini) hanya memiliki pemimpin yang tidak kompeten.”
Baca Juga: Alasan Camavinga Lebih Pilih Gabung Real Madrid Ketimbang Man United
“Orang-orang itu (Florentino Perez, Joan Laporta dan Andrea Agnelli) telah mencoba membunuh sepak bola,” tambahnya.
Ceferin bahkan mengecam presiden Real Madrid Florentino Perez yang gagal mendatangkan penyerang Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe.
“(Dia) mengkritik (UEFA) dan mengatakan bahwa klub hanya bisa bertahan dengan Liga Super dan kemudian mencoba untuk mengontrak Kylian Mbappe seharga 180 juta euro,” kata Ceferin.
Pria 53 tahun itu juga mengaku menerima ancaman saat berbicara dengan penasihat Super League.
Baca Juga: Sergio Aguero Heran dengan Kondisi Latihan di Barca, Dibatasi demi Penghematan
Ceferin dipaksa agar UEFA bisa menyelanggarakan kompetisi baru.
Ketika Ceferin menolak gagasan itu, penasihat Super League mengatakan bahwa klub-klub yang ingin menjalankan liga baru tersebut adalah klub yang memiliki banyak uang dan pengaruh.
Mereka bisa menuntut Ceferin jika dia tetap tidak menyerah untuk mencegah terjadinya Super league.
Ceferin juga mengusulkan beberapa reformasi pada peraturan Financial Fair Play.
Baca Juga: Balasan Nyelekit Ronald Koeman Usai Dituduh Campakkan Pemain Buangan Barcelona
Ia menginginkan adanya pembayaran wajib atau semacam denda dikenakan pada klub yang melebihi batas tertentu dalam hal pengeluaran.
Ceferin menyarankan bahwa hasil dari denda tersebut harus dibagi di antara klub lain.
“Di masa depan kami ingin berbicara tentang keseimbangan kompetitif daripada fair play (keuangan),” katanya.