Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Italia harus mengubur dalam-dalam harapannya mengawinkan gelar Eropa serta rekor dunia fantastis miliknya harus terhenti.
Kemalangan Timnas Italia itu terjadi kala menghadapi Timnas Spanyol dalam laga semifinal UEFA Nations League.
Laga itu digelar di Stadion San Siro, Milan, Kamis (7/10/2021) dini hari WIB.
Dengan tampil di hadapan publiknya sendiri, Italia dipaksa menelan kebobolan terlebih dahulu.
Timnas Spanyol membuka keunggulannya ketika laga memasuki menit ke-17 melalui gol Ferran Torres.
Torres mencetak gol dengan kakinya setelah menerima umpan silang lambung Mikel Oyarzabal dari sisi kiri serangan.
Baca Juga: Donnarumma Ambyar: Disia-siakan PSG, Rasa Rindunya untuk AC Milan Ditolak Suporter
Pada menit ke-42, Timnas Italia harus bermain dengan 10 pemain setelah Leonardo Bonucci diusir akibat kartu merah.
Bonucci diganjar kartu kuning kedua setelah kedapatan menyikut kepala Sergio Busquets dalam duel udara.
Tidak lama kemudian, yakni pada menit ke-45+1, kerja sama Oyarzabal dan Torres lagi-lagi membuahkan gol untuk Spanyol.
Gol berawal dari umpan silang Marcos Alonso kepada Pablo Sarabia yang berada di dalam kotak penalti.
Sarabia kemudian memantulkan bola tersebut kepada Oyarzabal yang berlari masuk kotak penalti dan mengangkat bola ke arah gawang.
Baca Juga: Kylian Mbappe Akui Kehadiran Lionel Messi Malah Buat PSG Semakin Tertekan
Bola pun langsung disambut oleh sundulan Torres yang membuahkan gol.
Babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan Timnas Spanyol.
Memasuki babak kedua, Timnas Italia dan Spanyol saling melakukan jual beli serangan.
Setelah lama menanti, Timnas Italia akhirnya bisa menjebol gawang Spanyol dan memangkas ketertinggalan menjadi 1-2 melalui gol Lorenzo Pellegrini pada menit ke-83.
Gol bermula dari situasi sepak pojok Spanyol yang berhasil dihalau dan bola direbut oleh Federico Chiesa yang melakukan serangan balik.
Baca Juga: Ada Peran Besar Legenda Barca dalam Transfer Cristiano Ronaldo ke Man United
Begitu memasuki kotak penalti, Chiesa memberi bola tersebut kepada Pellegrini yang turut menemaninya melancarkan serangan balik dan mencetak gol.
Akan tetapi, hingga laga berakhir, kedudukan masih 2-0 untuk kemenangan Timnas Spanyol.
Dengan kekalahan tersebut, Timnas Italia dipastikan tak akan mengawinkan gelar Piala Eropa 2020 miliknya dengan UEFA Nations League.
Gli Azzurri paling banter hanya bisa meraih peringkat ketiga UEFA Nations League dengan menghadapi tim yang kalah dari laga Belgia vs Prancis.
Bukan hanya gagal mengawinkan gelar Eropa, rekor dunia fantastis Timnas Italia juga telah dipastikan kandas akibat kekalahan tersebut.
Baca Juga: Nomor Punggung Saja Tak Cukup, Cavani Kini Siap Mengalah Lagi demi Cristiano Ronaldo
Sebelumnya, Italia mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam 36 laga sejak 10 Oktober 2018.
Rekor itu menjadi rekor dunia setelah melampaui catatan 35 laga tak terkalahkan milik Brasil (1993-1996) dan Spanyol (2007-2009).
DWDWWWWWWWWWWWDWWDDWWWWWWWWWWWWWDDDDWL
Spain have ended Italy's world-record unbeaten run to reach the Nations League final. ???? pic.twitter.com/EAvYf1scYs
— Squawka Football (@Squawka) October 6, 2021
Dilansir SuperBall.id dari Daily Mail, pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan tersebut.
Mancini mengaku bahwa timnya cepat atau lambat pasti akan menelan kekalahan dan rekor harus terhenti.
"Kami tahu bahwa cepat atau lambat kami akan kalah," ujar Mancini.
Baca Juga: Peter Schmeichel Kecam Fans Man United yang Ingin Solskjaer Dipecat
Meski demikian, menurutnya, kekalahan malam ini masih lebih baik ketimbang kalah di final Euro.
"Lebih baik (kalah) malam ini, ketimbang di final Euro atau Piala Dunia, tapi kami akan kembali lebih kuat dan kami paham bahwa kami adalah tim hebat," ucap Mancini.
Pelatih berusia 56 tahun itu merasa kartu merah yang diterima oleh Bonucci sebagai salah satu faktor penyebab kekalahannya.
"Kartu merah memberi dampak besar pada pertandingan, ini sulit menghadapi Spanyol dengan 11 pemain karena cara mereka menjaga bola," tutur Mancini.
"Ini lebih sulit lagi ketika 10 pemain lawan 11 pemain," imbuh Mancini.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Juga Manusia, Suka Curi-curi Kesempatan Makan Banyak