Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Digaji Malaysia, Hendrawan Tetap Akui Indonesia Lebih Layak Juarai Piala Thomas

By Muhammad Respati Harun - Kamis, 21 Oktober 2021 | 15:02 WIB
Hendrawan kala merayakan gelar Piala Thomas 2002 yang dipersembahkannya untuk Indonesia. Dia kini melatih tunggal putra Malaysia. (THESTAR.COM.MY)

SUPERBALL.ID - Keberhasilan Indonesia menuntaskan 19 tahun kerinduan terhadap Piala Thomas membuat Hendrawan merasa lega luar biasa.

Saat ini, Hendrawan tengah melatih para pebulu tangkis tunggal putra Malaysia dalam melakoni ajang Denmark Open 2021.

Di ajang tersebut, Malaysia mengirimkan dua wakil, yakni Liew Daren dan Lee Zii Jia.

Sebelum Denmark Open, Hendrawan juga menemani tim Malaysia dalam ajang Piala Thomas 2020.

Di Piala Thomas 2020, Hendrawan berhasil membawa Malaysia lolos dari fase grup sebagai runner-up Grup D.

Setelah lolos, Hendrawan harus menghadapi negaranya sendiri, yakni Indonesia pada babak perempat final.

Pada babak perempat final tersebut, tim Malaysia kalah telak dengan skor 0-3 dari Indonesia.

Baca Juga: Baru Dua Menit Main di Denmark Open 2021, Ginting Mundur karena Diforsir Dua Turnamen Sebelumnya

Seusai menekuk Negeri Jiran, tim Indonesia kemudian bablas menaklukkan tuan rumah Denmark di semifinal dan China di laga final.

Dengan demikian, Indonesia dinyatakan sebagai juara Piala Thomas 2020.

Gelar tersebut membuat Indonesia akhirnya menuntaskan kerinduannya kepada Piala Thomas setelah menanti hampir dua dekade.

Sebelumnya, Indonesia terakhir kali memboyong pulang Piala Thomas adalah pada 2002.

Keberhasilan itu juga semakin memperkokoh posisi Indonesia sebagai tim tersukses sepanjang sejarah Piala Thomas dengan 14 gelar.

Baca Juga: Denmark Open - Jonatan Christie Jadi Tumpuan Indonesia, Dicegat Final Kepagian Vs Kento Momota?

Dilansir SuperBall.id dari Thestar.com.my, keberhasilan Indonesia tersebut membuat Hendrawan merasa lega luar biasa.

"Akhirnya, saya dengan bangga menyerahkan tongkat estafet ini kepada tim (Indonesia) Piala Thomas 2020," tutur Hendrawan.

Hendrawan menilai bahwa tim Indonesia benar-benar layak menjuarai Piala Thomas 2020.

"Setelah menyaksikan perjuangan kalian (tim Indonesia) bekerja keras lolos dari fase grup, kalian layak untuk menjadi juara dan membawa pulang Piala Thomas," ucap Hendrawan.

Baca Juga: Hasil Denmark Open - Leo/Daniel Susul Ahsan/Hendra, Harapan All Indonesian Final Pupus

Pria berusia 49 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya lega karena sudah tak harus ditanyai oleh wartawan setiap kali Piala Thomas digelar.

Sebab, Hendrawan merupakan bagian dari tim Indonesia kala terakhir menjuarai Piala Thomas sebelum edisi 2020, yakni pada 2002 silam.

Ketika itu, Hendrawan merupakan sosok penentu kemenangan Indonesia di final Piala Thomas 2002 dengan menekuk Roslin Hashim di laga terakhir.

"Setiap kali Piala Thomas tiba, akan selalu ada wartawan yang bertanya kepada saya soal kemenangan Piala Thomas 2002," ungkap Hendrawan.

Baca Juga: Hasil Denmark Open - Kemenangan Beruntun Ahsan/Hendra atas Wakil Eropa Terhenti, Perang Saudara Batal Terjadi

Oleh karena itu, Hendrawan berharap dirinya tak lagi ditanyai dengan pertanyaan yang sama dari para wartawan.

Pasalnya, sejarah kini sudah berganti tangan kepada para pemain generasi juara Piala Thomas 2020.

"Semoga setelah ini, saya tidak lagi ditanyai dengan pertanyaan yang sama," kata Hendrawan.

"Sejarah kini telah berganti tangan kepada generasi saat ini, tim pemenang Piala Thomas 2020," imbuhnya.

"Sekali lagi, selamat untuk pemenang," pungkas Hendrawan.

Baca Juga: Tim Piala Thomas dan Uber Malaysia Mengecewakan, Pemain Non-Pelatnas Siap Turun Tangan

Hendrawan tak segan untuk mengatakan bulu tangkis Indonesia lebih layak juara ketimbang Malaysia.

Padahal, pria kelahiran Malang berusia 49 tahun itu digaji Malaysia sejak menjadi pelatih pada Juli 2009.

Hendrawan dan keluarganya bahkan merasa sudah sangat nyaman tinggal di Malaysia.

Dia pindah ke Malaysia pada Juli 1999.

Istrinya, Silvia Anggraeni, dan dua anaknya, Josephine Sevilla dan Alexander Thomas, menyusul dua tahun kemudian pada Juli 2011.

Hendrawan pernah diajak pulang ke Tanah Air oleh Rexy Mainaky saat menjabat Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBSI tahun 2013.

Namun, Hendrawan menolak dengan alasan keluarga, terutama anak-anaknya, sudah betah tinggal di Kuala Lumpur.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P