Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Anthony Ginting Soroti Aturan BWF yang Rugikan Kento Momota di French Open 2021

By Dwi Aryo Prihadi - Minggu, 14 November 2021 | 16:02 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting (kanan), bersalaman dengan Kento Momota (Jepang) yang menjadi rivalnya pada final China Open 2019. (BADMINTON INDONESIA)

SUPERBALL.ID - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menyoroti aturan BWF yang merugikan pebulu tangkis Jepang, Kento Momota.

Indonesia akan menggelar tiga turnamen akbar yakni Indonesia Masters 2021, Indonesia Open 2021, dan BWF World Tour Finals 2021.

Ketiga turnamen yang bertajuk Indonesia Badminton Festival 2021 itu bakal digelar di Bali.

Menjelang bergulirnya Indonesia Badminton Festival 2021, pebulu tangkis Denmark Anders Antonsen menyempatkan diri untuk membuat podcast untuk kanal YouTube-nya.

 

 Baca Juga: Berpeluang Jumpa di Indonesia Masters 2021, Antonsen Takutkan Tiga Hal Ini dari Anthony Ginting

Ginting menjadi bintang tamu di podcast YouTube milik Anders Antonsen yang juga dipandu oleh Hans-Kristian Vittinghus itu.

Dalam podcast tersebut, ketiga pebulu tangkis itu membahas berbagai topik seputar kehidupan pribadi hingga bulu tangkis.

Salah satu topik yang juga turut dibahas adalah mengenai hal yang ingin diubah dalam olahraga bulu tangkis.

Vittinghus bertanya kepada Ginting, "Jika Anda bisa mengubah satu hal tentang bulu tangkis, apa yang akan Anda ubah?"

Menjawab pertanyaan tersebut, Ginting langsung menyoroti salah satu aturan BWF yang merugikan Kento Momota belum lama ini.

 Baca Juga: Jauh Ungguli Jojo dan Ginting, Andalan Malaysia Tak Perlu Berkeringat di Bali demi World Tour Finals

"Pertama-tama saya ingin menyebutkan pertandingan Momota. Aturan (retired) itu," kata Ginting.

Antonsen kemudian mengatakan, "Saya melihat itu dan saya merasa tidak enak. Itu tidak menyenangkan untuk ditonton."

Beberapa waktu lalu, Momota mengalami nasib sial saat melakoni perang saudara melawan Kanta Tsuneyama di semifinal French Open 2021.

Dalam pertandingan tersebut, pebulu tangkis peringkat 1 dunia itu terpaksa mundur di awal gim ketiga karena mengalami cedera.

Cederanya sang raja bulu tangkis dunia secara tak langsung menjadi berkah tersendiri bagi Tsuneyama.

 Baca Juga: Andalan Malaysia Lee Zii Jia Terancam Tak Jumpa Jojo atau Ginting di Indonesia Masters

Terlebih lagi, saat itu Momota bangkit dari kekalahan di gim pertama dengan memenangkan gim kedua dan unggul 1-0 di gim ketiga.

Pada akhirnya Tsuneyama berhasil menjadi juara di akhir turnamen setelah mengalahkan Chou Tien Chen di final.

Bermain di Stade Pierre de Coubertin, Paris, pada Minggu (31/10/2021), Tsuneyama menang dengan skor 15-21, 21-8, 21-17.

Di sisi lain, Momota harus rela kehilangan semua poin yang didapat dari French Open 2021 untuk BWF World Ranking dan BWF World Tour Finals Ranking.

Sebagai informasi, pada turnamen level Super 500 ke atas, pemain yang mundur saat melawan rekan senegaranya akan kehilangan semua poin di turnamen itu.

 Baca Juga: Indonesia Masters - Tiba di Bali, Pebulu Tangkis Malaysia Puji PBSI: Keramahan Kelas Dunia

Artinya, walaupun berhasil tembus hingga semifinal French Open 2021, Momota tak akan mendapatkan poin sama sekali.

Peraturan tersebut telah tercantum di Sistem Peringkat Dunia Lampiran Statuta BWF, Bagian 5.3.3.1.

“Dalam Kejuaraan Dunia, turnamen tingkat 2-4 (BWF Level 500 atau lebih), dan Kejuaraan Konfederasi Kontinental/Kejuaraan Perorangan Multi Olahraga Kontinental, jika pemain/pasangan mengundurkan diri atau menyerah dari pertandingan yang dimainkan melawan pemain/pasangan dari negara yang sama, maka mereka tidak akan menerima poin ranking dunia untuk turnamen tersebut,” bunyi peraturan BWF dikutip SuperBall.id dari BadmintonPlanet.com.

 Baca Juga: Hasil Drawing Indonesia Masters - Greysia/Apriyani ke 16 Besar tanpa Berkeringat

Menanggapi aturan itu, Vittinghus kemudian mengakui bahwa itu adalah aturan yang mengerikan.

"Menurut saya, ini adalah aturan yang buruk," kata Vittinghus di kanal YouTube Anders Antonsen.

"Saya berada di komisi atlet beberapa tahun yang lalu ketika mereka (BWF) benar-benar memutuskan untuk menerapkan aturan itu."

"Di komisi atlet, kami mengatakan Anda tidak boleh memasukkan aturan ini karena tidak adil, itu hanya akan menghukum pemain yang tidak salah."

"Jadi bagi saya ini adalah aturan yang mengerikan," ucap Vittinghus menambahkan.

 Baca Juga: Legenda Malaysia Sedih Bandingkan Ganda Putra Andalan Negerinya dengan Marcus/Kevin

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P