Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Kans Timnas Portugal lolos ke Piala Dunia 2022 sedang dalam ancaman.
Nasib buruk menghantui Timnas Portugal seusai menjamu Timnas Serbia pada Senin (15/11/2021) dini hari WIB.
Laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 tersebut digelar di Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal.
Dengan tampil di hadapan publiknya sendiri, Timnas Portugal berhasil unggul cepat atas tamunya.
Keunggulan cepat itu didapat Timnas Portugal ketika laga baru memasuki menit ke-2 melalui gol Renato Sanches.
Baca Juga: Secara Teknis, Neymar Lebih Baik dari Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
Gol berawal dari kesalahan Nemanja Gudelj ketika menerima umpan dari sang kiper, Predrag Rajkovic.
Ketika mencoba mengontrol bola hasil umpan, Bernardo Silva langsung merebutnya dan memberi bola kepada Renato Sanches yang kemudian mengubahnya menjadi gol.
Meski berhasil unggul cepat, Timnas Portugal justru kalah dominan ketimbang Timnas Serbia.
Timnas Serbia lebih banyak menguasai bola dengan mencatatkan 58 persen penguasaan bola.
Timnas Serbia kemudian berhasil menyeimbangkan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol sepakan kaki kiri Dusan Tadic pada menit ke-33.
Baca Juga: Patrice Evra: Jika Diundang Makan Siang oleh Cristiano Ronaldo, Jangan Datang!
Tadic mencetak gol dengan sepakan dari luar kotak penalti yang gagal diselamatkan oleh kiper Portugal, Rui Patricio.
Kedudukan imbang itu kemudian bertahan hingga jeda turun minum.
Lalu, nyaris sepanjang babak kedua, tidak ada gol yang tercipta sehingga Timnas Portugal punya harapan untuk meraih hasil imbang dan lolos otomatis ke Piala Dunia 2022.
Namun, petaka bagi Timnas Portugal datang pada detik-detik terakhir waktu normal pertandingan.
Aleksandar Mitrovic menjadi petaka untuk Timnas Portugal melalui sundulannya pada menit ke-90 setelah memanfaatkan umpan silang Dusan Tadic.
Baca Juga: Valentino Rossi Ungkap Penyesalan Terbesar usai Tutup Karier MotoGP di Valencia
Hingga wasit meniupkan peluit panjang setelah lebih dari 4 menit waktu tambahan, Timnas Serbia tetap unggul dengan skor 2-1 atas Portugal.
Dengan hasil tersebut, Timnas Serbia memastikan tempatnya di Piala Dunia 2022 karena menjadi pemuncak klasemen akhir Grup A dengan 20 poin.
Sedangkan Timnas Portugal harus puas finis sebagai runner-up klasemen Grup A dengan 17 poin dari 8 laga.
Oleh karena itu, kans Timnas Portugal untuk tampil di Piala Dunia 2022 bisa terancam.
Sebab, Timnas Portugal harus tampil pada putaran play-off terlebih dahulu untuk bisa mendapat tempat di Piala Dunia yang akan digelar di Qatar tersebut.
Baca Juga: Selamatkan Man United dari Kekalahan, Cristiano Ronaldo Ungguli Messi dalam Hal Ini
Nasib Timnas Portugal itu tentu membuat sang kapten, Cristiano Ronaldo, merasa sangat marah dan kesal.
Dalam cuplikan video yang terekam oleh TNT Sports, Cristiano Ronaldo terlihat sangat kesal atas kekalahan tersebut.
Ronaldo terlihat mengekspresikan kekesalannya terhadap sang pelatih, Fernando Santos.
Kekesalan itu ia tunjukkan ketika Fernando Santos mengajaknya bersalaman seusai laga.
Ronaldo bahkan terlihat benar-benar enggan menyambut uluran tangan Fernando Santos yang mencoba menyalaminya.
Baca Juga: 3 Alasan Kuat Shin Tae-yong Kebelet Boyong Pemain Naturalisasi untuk Timnas Indonesia
IMAGENS EXCLUSIVAS DA TNT SPORTS! O CLIMA ESQUENTOU! ???????? Cristiano falou poucas e boas pro técnico Fernando Santos depois do apito final contra a Sérvia... #EliminatóriasNaTNTSports pic.twitter.com/kZr1M48gFM
— TNT Sports Brasil (@TNTSportsBR) November 14, 2021
Dilansir SuperBall.id dari laman resmi UEFA, Fernando Santos mengaku timnya mulai kesulitan tidak lama setelah berhasil unggul terlebih dahulu.
Fernando Santos menilai para pemainnya mulai kerap kehilangan bola sehingga kesulitan dalam mengkreasi serangan.
Ia mengakui timnya kesulitan membongkar pertahanan yang diterapkan oleh para pemain Serbia dalam pertandingan tersebut.
"Kami memulai dengan apik, kami mencetak gol, kemudian kami mulai kehilangan bola," ucap Santos.
Santos menilai para pemainnya bermain dengan ada rasa takut dan cemas.
Namun, pelatih berusia 67 tahun itu mengakui bahwa variasi permainannya terkesan itu-itu saja sehingga merasa bertanggung jawab.
"Kami bermain dengan rasa takut dan cemas, kami hanya sedikit melakukan variasi pada pertandingan," ungkap Santos.
"Tanggung jawab ini untuk saya," pungkasnya.
Baca Juga: Evan Dimas Curhat Satu Kekurangan Besar Timnas Indonesia ke Ketum PSSI