Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Legenda sepakbola Argentina Diego Maradona dinyatakan meninggal pada usia 60 pada 25 November 2020.
Namun setelah 1 tahun setelah pemakamannya, masih ada saja kontroversi yang melibatkan namanya.
Baru-baru ini Seorang wanita asal Kuba mengungkapkan, dirinya pernah diperkosa Maradona saat berusia 16 tahun.
Kini muncul fakta baru bahwa mantan pemain timnas Argentina itu dikubur tanpa jantungnya.
Baca Juga: Xavi Disebut Hanya Beruntung di Laga Perdananya dengan Barcelona
Penyebab kematian Maradona sejatinya belum jelas, dan ada penyelidikan kriminal yang dilakukan terhadap dokter yang terlibat dalam merawat mantan bintang Napoli itu.
Namun, dalam beberapa hari terakhir kutipan dari sebuah buku yang ditulis oleh dokter dan jurnalis, Nelson Castro, telah merinci beberapa detail mengejutkan seputar kematian Maradona.
Castro membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara TV yang mempromosikan bukunya, Diego's Health.
Dia mengklaim ada dugaan plot oleh penggemar klub saingan, Gimnasia La Plata barra bravas, untuk mencuri jantung Maradona dengan membongkar makamnya.
"Ada sekelompok Gimnasia La Plata yang berencana untuk mendobrak dan mengambil jantungnya," kata Castro, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Marca.
Baca Juga: Absen Empat Bulan, Big Match Ini Bisa Jadi Laga Debut Sergio Ramos dengan PSG
"Itu tidak membuahkan hasil karena orang tahu itu akan terjadi sehingga jantung Maradona diambil.”
“Itu juga diambil untuk dipelajari, karena jantungnya sangat penting dalam menentukan penyebab kematian, jelas informasinya dia dikubur tanpa jantung,” jelasnya.
Ini adalah fakta yang terkenal bahwa mantan pemain Barcelona itu dalam kesehatan yang buruk di bulan-bulan menjelang kematiannya.
Beberapa pihak bahkan mengatakan bahwa Maradona tidak ingin disembuhkan dan ini didukung dengan pernyataan Castro dalam bukunya.
Baca Juga: Erik Ten Hag Bakal Dapat Kendala Jika Gantikan Solskjaer di MU
"Sayangnya, dia memiliki kepribadian yang adiktif terhadap segala sesuatu yang merusak dirinya, jika orang lain akan mati lebih cepat," tambah Castro.
"Maradona memiliki tubuh yang istimewa dalam hal ketahanannya.”
“Masalahnya adalah dia tidak pernah ingin membuat pemulihan yang berkelanjutan."
Serangan jantung secara luas dianggap sebagai peristiwa yang mengakhiri hidup Maradona, meskipun ada beberapa detail mencolok yang terungkap tentang organ tubuhnya.
Baca Juga: Mohamed Salah Digantikan dengan Sosok Ini? Fans Liverpool Diyakini Tak Bakal Suka
"Jantung Maradona beratnya setengah kilo, itu adalah jantung yang sangat besar," lanjut Castro.
“Biasanya beratnya 300 g, meskipun dia punya jantung atlet yang pastinya lebih besar.”
“Tapi ini besar karena sesuatu yang lain. Itu karena gagal jantung yang dia alami," ungkap Castro.