Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, ternyata memiliki kesulitan selama dua tahun melatih skuad Garuda, apa itu?
Belum lama ini, Timnas Indonesia menyelesaikan perjuangan mereka di Piala AFF 2020 dengan hasil yang cukup baik
Mengandalkan mayoritas pemain muda, Skuad Garuda berhasil menjadi runner-up pada turnamen yang digelar di Singapura itu.
Keberhasilan Timnas Indonesia tampil sebagai runner-up di Piala AFF 2020 tentu tidak terlepas dari peran pelatih Shin Tae-yong.
Tangan dingin dari pelatih asal Korea Selatan itu terbukti mampu memberikan perubahan kepada Timnas Indonesia.
Kendati demikian, ternyata ada beberapa faktor yang membuat Shin Tae-yong kesulitan selama melatih Timnas Indonesia.
Salah satu kesulitan yang paling dirasakan oleh Shin Tae-yong adalah perbedaan gaya hidup dan budaya.
"Yang paling sulit adalah mengubah gaya hidup yang ada di Indonesia," kata Shin Tae-yong dalam wawancara di kanal YouTube BAL.
"Dari segi perbedaan budaya, banyak yang harus saya ikuti untuk memahami mereka," tambahnya.
Baca Juga: Setelah Singapura dan Malaysia, Satu Lagi Pelatih Pamit Usai Dihajar Timnas Indonesia
Shin Tae-yong kemudian menjelaskan perbedaan antara pemain Indonesia dan Korea Selatan saat hendak menjalani latihan.
Menurut pengamatannya, para pemain Timnas Indonesia cenderung santai dalam persiapan sebelum latihan.
Ketika tiba di stadion untuk latihan dan para pemain timnas Indonesia tidak terburu-buru dalam melakukan persiapan.
Bahkan, para pemain timnas Indonesia lebih banyak mengobrol daripasa harus mempersiapkan diri untuk latihan.
Hal ini berbeda dengan para pemain Timnas Korea Selatan yang sangat bersemangat ketika menjalani latihan.
Baca Juga: Witan Sulaeman Dapat Hadiah Beasiswa dan Rumah Usai Bela Timnas Indonesia
"Kalau masuk ke stadion, para pemain di sini tidak langsung cepat-cepat sementara kalau kami pasti sudah disuruh cepat-cepat," kata Shin Tae-yong.
"Kalau mereka keluar dari bus masuk ke lapangan itu memakan waktu sekitar 10 menit, sementara kami staf pelatih dari bus ke lapangan hanya 1-2 menit saja."
"Jadi kami berdiri menunggu pemain datang."
"Mereka juga masih pada duduk mengobrol dan terlihat tidak berniat ke lapangan."
"Mereka terus saja mengobrol sambil mengikat tali sepatu," ucapnya menambahkan.
Kebiasaan para pemain Timnas Indonesia itu pun cukup disayangkan oleh Shin Tae-yong.
Baca Juga: Dijemput Pulang Pakai Mobil Bak Terbuka, Witan Sulaeman Mengaku Sudah Biasa
Oleh karena itu, ia ingin mengubah kebiasaan tersebut secara perlahan mengingat status mereka sebagai pemain tim nasional.
"Menurut saya tidak bisa terus seperti itu. Jadi saya pikir itu harus diubah."
"Mengubah hal itu jadi hal yang harus saya lakukan," lanjut Shin Tae-yong.
Selain itu, Shin Tae-yong mengaku faktor perbedaan bahasa juga menjadi salah satu faktor yang membuatnya kesulitan.
"Ada juga kendala bahasa yang bisa membuat timbulnya kesalahpahaman," ucap Shin Tae-yong menambahkan.
Baca Juga: Apa Kata Media Malaysia soal Rencana PSSI Naturalisasi 4 Pemain Keturunan Indonesia