Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kejadian Mengerikan Terjadi di Piala Afrika, 2 Orang Tewas!

By Imadudin Adam - Kamis, 13 Januari 2022 | 07:50 WIB
Piala Afrika 2021 yang semula akan dijadwalkan pada bulan Juni dan Juli, akan dipindah pada tanggal 9 Januari (TWITTER.COM/THINKBLOGGERSGH)

SUPERBALL.ID - Hal mengerikan terjadi di gelaran Piala Afrika 2021 ketika dua orang tewas dalam baku tembak antara pasukan pemberontak dengan pemerintah.

Benua Afrika baru saja menggelar kompetisi terbesar mereka yang dimulai di Kamerun.

Sebanyak 24 ikut di turnamen sepak bola terbesar di benua Afrika tersebut.

Akan tetapi, euforia Piala Afrika 2021 kini nampaknya berubah menjadi suasana mencekam.

Hal itu terjadi setelah adanya serangan pasukan pemberontak di bagian barat Kamerun.

Dikutip dari Sportbible, terjadi baku tembak antara pasukan pemerintah dengan pasukan pemberontak.

Baca Juga: Romelu Lukaku Dianggap Sudah Dapat Pelajaran Usai Diberi Sanksi Chelsea

Baku tembak tersebut terjadi di pasar pusat kota Buea yang mengakibatkan dua orang tewas dan lima orang terluka.

Kejadian mencekam itu rupanya sempat membuat timnas Mali menangguhkan latihan mereka hanya beberapa jam sebelum bertanding melawan Tunisia.

Timnas Mali sendiri mendapat jatah tempat latihan di bagian barat Kamerun atau tepatnya di Limbe.

Kejadian baku tembak tersebut terjadi pada Rabu (12/1/2022) waktu setempat berbarengan dengan akan dimulainya laga antara Mali dan Tunisia.

Sampai saat ini, alasan para pemberontak melakukan serangan rupanya dikarenakan tidak sepakat dengan penyelenggaraan Piala Afrika.

SPORTBIBLE
Atmosfer Piala Afrika 2021 berubah menjadi mencekam setelah dua orang tewas dalam baku tembak antara pasukan pemberontak dan pemerintah.

Para pemberontak tidak ingin adanya pelaksanaan Piala Afrika di bagian barat Kamerun.

Hal itu dikonfirmasi oleh salah seorang relawan Hak Asasi Manusia (HAM), Blaise Chamango.

Chamango menyebut kalau ada bahan peledak rakitan yang juga diletakkan di pasar dekat dengan kota Buea.

"Ada baku tembak pagi ini di sekitar kota. Kami juga mendapat informasi ada alat peledak rakitan di pasar," ujar Chamango.

"Kelompok separatis dan pasukan keamanan bertempur di daerah itu."

"Kelompok non-pemerintah ingin menciptakan kesan bahwa tidak ada yang harus terjadi di wilayah barat daya Kamerun selama Afcon," lanjut Chamango.

Aksi kekerasan tersebut rupanya bukan kali pertama terjadi di Kamerun beberapa waktu belakangan.

Menurut laporan Mirror yang dikutip BolaSport.com, para pemberontak juga sempat menembak mati senator Harry Kemende di wilayah barat laut Kamerun.

Baca Juga: Malaysia Dibantai Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Presiden FAM Diminta Mundur Seperti Tan Cheng Hoe

Penembakan itu terjadi jelang pembukaan turnamen Piala Afrika 2021 di Kamerun.

Para pemberontak yang melakukan serangan selama ini diduga merupakan sebuah kelompok yang ingin memisahkan diri dan membentuk negara sendiri.

Konflik tersebut sudah terjadi sejak 2016 dan merenggut setidaknya 3000 nyawa.

Kini, faktor keamanan menjadi isu yang kembali memanas di ajang Piala Afrika 2021.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P