Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih timnas wanita Indonesia, Rudy Eka Priyambada mengungkapkan salah satu alasan mengapa timnya dihantam oleh Thailand.
Sebelumnya timnas wanita Indonesia kembali keok di ajang Piala Asia Wanita 2022.
Timnas wanita Indonesia dihajar cukup telak dengan skor 4-0 dan ini menjadi hasil minor kedua setelah skuad ini dibantai oleh Australia dengan skor 18-0.
Kekalahan ini membuat timnas wanita Indonesia menjadi juru kunci klasemen Grup B Piala Asia Wanita 2022.
Usai bertanding, Rudy Eka selaku pelatih bahwa timnya masih mengalami masalah dari sisi mental bertanding.
Pelatih Rudy Eka Priyambada menyadari jika kualitas pemainnya masih kalah dari Thailand.
Baca Juga: Segrup dengan Indonesia, Malaysia Lakukan Perubahan Besar untuk Piala AFF U-23 2022
Menurutnya, kekalahan beruntun ini terjadi karena mental bertanding yang belum terasah.
Perlu diketahui sebelumnya jika terakhir kali Skuad Garuda Pertiwi berlaga di Piala Asia adalah 33 tahun lalu.
Selain itu, saat ini hanya ada beberapa pemain yang berasal dari klub profesional.
Mayoritas pemain diisi dari Asprov yang masih minim berkompetisi di ajang internasional.
Tetapi, Rudy sangat mengapresiasi perjuangan semua pemainnya pada ajang ini.
"Masalahnya adalah mental pemain karena kita tidak memiliki kesempatan di kompetisi internasional seperti ini."
"Jadi, kami belajar banyak dari kompetisi ini."
"Sebelumnya kami kalah besar dari Australia dan sekarang kalah dari Thailand," kata Rudy Eka Priyambada pada sesi jumpa pers setelah laga, Senin (24/1/2022).
Rudy menambahkan pemainnya masih terlihat belum percaya diri saat menguasai bola.
Akibatnya, skema permainan menjadi kurang maksimal dan banyak kesalahan yang bisa dimanfaatkan oleh lawan.
Menurutnya, bermain di ajang sebesar Piala Asia lebih kepada menambah pengalaman bagi para pemainnya.
Baca Juga: Manchester United Susun Empat Nama di Daftar Pengganti Ralf Rangnick
"Jika kita melihat pertandingan hari ini, pemain masih belum nyaman dalam menguasai bola."
"Ketika mendapatkan bola, kami seperti tidak percaya kepada yang lain untuk mengoper."
"Tetapi, dari pertandingan ini kami belajar untuk pertandingan selanjutnya," pungkasnya.