Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dia menganggap bahwa aksinya untuk membalas aksi-aksi kasar yang dilakukan lawannya.
"Saya telah bermain di J-League 1 selama empat tahun tetapi saya tidak pernah frustrasi atau terluka seperti ketika saya pergi ke Piala AFF," kata Theerathon dilansir BolaSport.com dari laman twitter @TL_Central.
"Di Jepang, mereka hanya fokus pada sepak bola."
"Di Piala AFF, ketika mereka tahu itu Thailand, mereka bertujuan untuk menendang anda."
"Tindakan saya hanyalah jawaban untuk sering ditendang," tambah Theerathon dilansir Superball.id dari Zing News.
Selain itu, Theerathon juga terlibat perseteruan dengan pelatih Vietnam Park Hang-seo setelah laga semifinal.
Hal ini terjadi saat para pemain Thailand lewat di depan bench Vietnam untuk menghampiri suporternya di tribune.
Baca Juga: Segrup dengan Indonesia, Malaysia Lakukan Perubahan Besar untuk Piala AFF U-23 2022
Media Thailand Siam Sport menyatakan jika Park Hang-seo tiba-tiba saja menghampiri Theerathon Bunmatan untuk menyatakan ketidakpuasannya.
Beruntung keributan tak menjalar, karena pelatih Thailand, Alexandre "Mano" Polking melerai keduanya.
"Setelah pertandingan, saya tidak secara aktif mencarinya (Theerathon Bunmathan)," kata Park Hang-seo.
"Tim Thailand melewati area tersebut, di depan kami untuk merayakannya."
"Saya baru saja mengatakan kepada Theerathon Bunmathan untuk tidak melakukan itu mulai sekarang," imbuhnya.