Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Dengan koneksinya, pelatih Timnas Vietnam Park Hang-seo benar-benar dapat menjadi jembatan untuk membawa pemainnya berkarier ke luar negeri.
Dari runner-up Piala Asia U-23 2018 hingga kemenangan bersejarah atas China di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022, sepak bola Vietnam semakin mengukuhkan posisinya di peta sepak bola kontinental.
Menurut peta pembangunan, sepak bola Vietnam ingin menggapai tujuan yang lebih besar.
Tetapi untuk mencapai hasil di arena kelas tinggi seperti itu, mereka membutuhkan dasar bahwa tingkat profesional tim nasional harus ditingkatkan.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tak Diajak, 3 Tim ASEAN Bersekutu Hadapi Kualifikasi Piala Asia 2023
Ada dua cara untuk meningkatkan kualitas tim, cara pertama adalah berinvestasi di liga dan cara kedua yaitu fokus pada beberapa individu yang luar biasa.
Vietnam menyadari opsi pertama tidak bisa dilakukan dalam semalam.
Sedangkan cara kedua membutuhkan waktu yang lebih sedikit dan juga dinilai lebih layak.
Untuk membesarkan seorang pemain, cara paling standar adalah dengan membawanya ke lingkungan kelas tinggi.
Sejak dimulainya babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022, fakta bahwa pemain Vietnam pergi ke luar negeri untuk bersaing telah disebut-sebut sebagai masalah mendesak tetapi tidak ada solusi lengkap.
Timnas Vietnam tidak kekurangan pionir, contohnya Le Cong Vinh yang pernah bermain di Portugal dan Jepang.
Kemudian ada beberapa pemain yang juga merasakan berkarier di luar negeri seperti Cong Phuong dan Xuan Truong.
Salah satu yang terbaru yaitu bergabungnya Van Hau Doan ke klub asal Belanda, Heerenveen, pada musim 2019/2020.
Akan tetapi, deretan pemain Vietnam yang pergi ke luar negeri kebanyakan gagal atau terbilang lemah.
Dang Van Lam bersinar di Thailand dan memiliki kesempatan bergabung dengan klub Jepang (Cerezo Osaka), tapi dia berposisi sebagai kiper.
Alasan dari kegagalan pemain Vietnam di luar negeri antara lain masalah kekuatan fisik, keahlian yang tidak responsif, kemampuan integrasi yang buruk, hingga hal-hal objektif seperti epidemi dan kesulitan ekonomi klub.
Kegagalan tersebut menyebabkan para pemain lain tampak takut untuk meninggalkan zona aman.
Selama Park Hang-seo masih menjabat sebagai pelatih Vietnam, hubungannya dengan agensi benar-benar dapat membuka peluang bagi banyak pemain.
Ini tidak hanya memastikan keuntungan bagi para pemain, tetapi juga membantu pekerjaan Park Hang-seo menjadi lebih nyaman.
Media Vietnam, Soha.vn, berandai-andai apabila Quang Hai atau Hoang Duc bisa bermain dengan baik di Korea atau Jepang, maka mereka pastinya akan menjadi bintang yang lebih cemerlang dan memberikan kontribusi besar bagi prestasi Timnas Vietnam.
Sementara itu, di Thailand ada Chanathip Songkrasin dan Theerathon Bunmathan yang mengikuti rute yang sama (main di luar negeri) dan berhasil.
Menyaksikan permainan mereka, kita dapat dengan jelas melihat perbedaan pemain yang tinggal di lingkungan sepak bola papan atas.
Soha juga menyoroti perkembangan Timnas Indonesia di tangan pelatih Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia berhasil menjadi runner-up Piala AFF 2020 dengan memasukkan sejumlah pemain yang berkarier di luar negeri.
Shin Tae-yong saat ini memang sedang mencoba mempromosikan banyak kesepakatan untuk membawa pemain Indonesia berkarier di Korea.
Contohnya yaitu kepindahan bek Asnawi Mangkualam dari PSM Makassar ke Ansan Greeners di K-League 2.
Shin Tae-yong menegaskan bahwa minat klub Korea terhadap pemain di Indonesia adalah nyata dan dia secara pribadi akan menjembatani untuk membantu kedua belah pihak mencapai keinginan mereka.
Melihat situasi tersebut, apakah Park Hang-seo harus belajar dari Shin Tae-yong?
Di usianya yang telah menginjak 64 tahun, Vietnam mungkin bukan perhentian terakhir bagi Park Hang-seo sebelum pensiun.
Park Hang-seo bisa kembali ke Korea untuk menangani klub tertentu dan itu sangat mungkin bagi dia membawa anak asuhnya di skuad Golden Star Warriors.
Kasus seperti itu sudah pernah kita lihat di sepak bola dunia ketika pelatih asal Belanda, Louis van Gaal, memboyong Daley Blind dan Memphis Depay ke Manchester United.
Di sepak bola Vietnam, peran Park Hang-seo lebih dari sekadar pelatih kepala.
Oleh karena itu, Vietnam sangat menyayangkan apabila mereka tidak bisa memanfaatkan hubungan baik itu untuk menyelesaikan dilema yang sudah berlangsung lama.