Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Jajaran petinggi klub Manchester United kini dikabarkan tengah melakukan diskusi serius untuk menentukan siapa pelatih tim utama berikutnya.
Manchester United pada musim ini seolah-olah kembali ke masa-masa terburuk mereka ketika ditinggal pensiun oleh Sir Alex Ferguson.
United sebenarnya mampu tampil konsisten dan berada di posisi tiga besar klasemen Liga Inggris selama dua tahun berturut-turut.
Hal itu berkat kerja keras mantan pelatih mereka yaitu Ole Gunnar Solskjaer dalam membangun ulang tim.
Namun, United terpaksa mengakhiri kerja sama dengan Solskjaer pada November 2021 lalu akibat rentetan hasil buruk yang diterima klub.
Setelah Solskjaer pergi dari klub, United masih belum bisa tampil konsisten dalam berbagai ajang.
Mereka harus tersingkir dari ajang Piala FA setelah dikalahkan oleh Middlesbrough lewat drama adu penalti.
United juga saat ini banyak meraih hasil imbang di beberapa pertandingan Liga Inggris dan membuat mereka kini ada di posisi keempat klasemen Liga Inggris dengan raihan 47 poin.
Pada ajang Liga Champions, mereka bermain imbang saat melawan Atletico Madrid dengan skor 1-1 setelah tertinggal lebih dulu.
Jika melihat kesempatan yang dipunya oleh United, gelar juara Liga Champions menjadi satu-satunya cara mereka untuk membawa pulang trofi.
Baca Juga: Man United Dipastikan Akan Kehilangan Dua Pemainnya Secara Gratis
Kesempatan itu akan menjadi nyata jika United memiliki keajaiban, mengingat Liga Champions masih memasuki babak 16 besar.
Andai United masih puasa gelar pada musim ini, mereka akan semakin dekat dengan masa-masa terburuk klub sepanjang sejarah.
United pernah mengarungi sembilan tahun puasa gelar pada periode 1968-1977, padahal skuad mereka saat itu berhasil menjuarai Liga Champions.
Pada tahun 1974, United harus rela terdegradasi ke divisi championship yang merupakan kasta kedua kompetisi sepak bola Inggris.
Untuk menghindari hal yang sama terjadi lagi, para petinggi United membuat dua syarat mutlak bagi calon pelatih klub selanjutnya.
United ingin para calon pelatih baru mereka menyanggupi dua syarat itu.
Yang pertama, menjadikan klub sebagai penantang gelar yang serius baik di liga domestik dan kompetisi Eropa.
Lalu yang kedua, pihak United tidak mau menjadikan posisi keempat Liga Inggris sebagai target utama, harus lebih dari itu.
Hal ini disampaikan oleh John Murtough selaku direktur sepak bola United, seperti yang dikutip Superball.id melalui Manchester Evening News.
"Kami sekarang sedang melakukan proses menyeluruh untuk penunjukan manajer permanen baru yang akan mengambil alih musim panas ini, dengan tujuan untuk membuat kami kembali menantang gelar domestik dan Eropa itu," ujar Murtough.
Baca Juga: Prestasi Man United di Bawah Asuhan Rangnick Lebih Baik atau Lebih Buruk dari Solskjaer?
Seleksi yang saat ini sedang dilakukan oleh petinggi klub, semata-mata dibuat untuk menepati janji yang telah mereka berikan ke penggemar United.
Mereka menjanjikan kepada penggemar, akan menunjuk pelatih baru sebelum musim kompetisi 21-22 berakhir.
Nama teratas untuk kandidat pelatih United selanjutnya masih tetap diisi oleh dua orang, yaitu Mauricio Pochettino dan Erik Ten Hag.
Para penggemar percaya bahwa nama Ten Hag yang akan dipilih oleh para petinggi klub untuk menjadi pelatih selanjutnya.
Hal ini dikarenakan ada kabar yang beredar kalau Ralf Rangnick akan memilih pelatih asal Belanda tersebut untuk menjadi penggantinya.
Fabrizio Romano juga pernah menginformasikan bahwa Ten Hag akan hengkang dari Ajax Amsterdam pada musim depan.
Kepastian itu didapat setelah direktur olahraga Ajax yaitu Marc Overmaars, mundur dari klub.
CEO United yang baru yaitu Richard Arnold, dikabarkan tidak akan menghalangi keputusan Rangnick jika ia ingin digantikan oleh Ten Hag.
Arnold akan mendukung apapun keputusan Rangnick untuk kebaikan tim, mengingat pelatih asal Jerman tersebut akan menjadi penasihat di Manchester United pada musim depan.