Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fikri merasa sedih dan senang disaat yang bersamaan.
Pebulu tangkis berusia 22 tahun itu merasa sedih dikarenakan tak dapat melangsungkan ibadah puasa dekat dengan keluarganya.
Sementara ia juga merasa senang karena masih bisa menjalani ibadah puasa dengan para pemain bulu tangkis lainnya.
Baca Juga: Usai Flandy Limpele Mundur, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Lempar Kritikan
Menurutnya, kebersamaan dengan pemain bulu tangkis Indonesia lainnya merupakan obat penawar rindu.
"Perasaannya cukup sedih karena jauh dari keluarga, tidak bisa berbuka puasa bersama dan tidak bisa menikmati suasana bulan Ramadhan di Indonesia."
Ini pertama kalinya saya puasa di negara orang.”
"Tapi walau begitu saya masih bisa berkumpul dengan tim di sini. Sahur bersama dan buka puasa bersama. Itu mengobati rasa rindunya," ucap Fikri, seperti yang dikutip SuperBall.id melalui laman resmi PBSI.
Fikri mengatakan bahwa tak ada yang istimewa ketika menjalani puasa di Korea Selatan.
Baginya bulan puasa di Negeri Ginseng itu tampak berjalan seperti hari-hari biasanya, sangat berbeda dari Indonesia.