Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Kekurangan Singapura saat kalah dari Kuwait bisa menjadi masukan untuk Timnas Indonesia menjelang Kualifikasi Piala Asia 2023.
Bermain di Stadion Al Nahyan, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (1/6/2022) malam WIB, Singapura takluk 0-2.
Hasil ini menandai kekalahan pertama The Lions di bawah asuhan pelatih baru mereka, Takayuki Nishigaya.
Singapura, yang menempati ranking FIFA 158, sejatinya mampu menghasilkan beberapa peluang melawan tim berperingkat 146 dunia itu.
Baca Juga: Hasil Uji Coba FIFA - Banyak Buang-buang Peluang, Timnas Indonesia Ditahan Imbang Bangladesh
Akan tetapi, The Lions kecolongan lewat gol dari situasi bola mati di babak pertama dan satu gol pada akhir babak kedua.
Meski kalah, Nishigaya mengaku senang karena para pemainnya telah menjalankan instruksi darinya dengan baik.
“Para pemain mencoba apa yang saya minta dan saya senang melihatnya,” kata Nishigaya, dikutip SuperBall.id dari FAS.org.sg.
“Kami mampu memenangi bola dengan high-pressing, tapi pada saat yang sama kami sering kehilangan bola di tengah."
"Jadi kami harus meningkatkan upaya menjaga bola untuk mendapatkan gol."
Pria asal Jepang yang diangkat sebagai pelatih Timnas Singapura mulai 25 April 2022 itu menambahkan, "Kami menciptakan banyak peluang dan saya senang melihatnya, tapi tentu saja kami harus mencetak gol."
"Saya percaya kepada striker kami. Jika bisa membuat peluang bagus seperti yang kami lakukan hari ini, pasti kami akan mendapatkan gol.”
Baca Juga: HT Indonesia Vs Bangladesh - Kiper Lawan Tampil Gemilang, Stefano Lilipaly cs Belum Bisa Buat Gol
Sementara itu, kiper veteran Singapura Hassan Sunny juga mengaku timnya telah menampilkan permainan yang baik.
“Mengingat bahwa kami hanya memiliki dua sesi penuh dengan pelatih sebagai sebuah tim, saya mengatakan kami sudah bermain dengan baik."
"Kami memiliki banyak peluang, terutama di babak pertama, tetapi kami tidak klinis," kata Hassan Sunny, dikutip dari Straits Times.
Dia menilai timnya mampu mengontrol permainan dan memiliki banyak peluang gol.
Namun, penyelesaian akhir yang buruk membuat peluang-peluang tersebut terbuang percuma alias gagal berbuah gol.
"Yang positif adalah kami memiliki peluang mencetak gol dan masuk ke posisi yang bagus," ucap Hassan Sunny.
"Skor tidak mencerminkan bagaimana pertandingan berjalan."
"Ini adalah pertanda baik bahwa kami mengendalikan permainan dan kami akan bekerja keras dalam beberapa hari ke depan sebelum kualifikasi," lanjutnya.
Baca Juga: Dulu Pernah Membantah, Kini Jordi Amat Akui JDT Jadi Opsi Klub Barunya
Kekurangan Singapura saat kalah dari Kuwait tersebut bisa menjadi masukan bagi Timnas Indonesia.
Pasalnya, apa yang dialami tim negeri tetangga itu tidak jauh beda dengan kasus yang menimpa Timnas Indonesia saat melawan Bangladesh.
Menghadapi tim peringkat 188 dunia dari Asia Selatan itu, Skuad Garuda harus puas bermain imbang tanpa gol.
Seperti halnya Singapura, tim besutan Shin Tae-yong itu juga menciptakan banyak peluang dalam laga tersebut di depan ribuan pendukung sendiri di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Akan tetapi, Stefano Lilipaly dan kawan-kawan gagal mengkonversikan peluang yang ada menjadi gol.
Seperti diketahui, Kuwait merupakan lawan pertama Tim Merah-Putih di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Kedua tim tersebut bakal saling berhadapan di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait City, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga: Shin Tae-yong Yakin Sepak Bola Indonesia Bakal Lebih Baik, Asalkan...
Berstatus tuan rumah kualifikasi, Timnas Kuwait tentu mendapat keuntungan lebih dibanding Indonesia.
Skuad Garuda pernah satu kali meladeni tim Asia Barat itu di Kuwait City, tepat pada Kualifikasi Piala Asia 2011 tanggal 14 November 2009.
Kuwait menang 2-1 pada leg pertama, tapi Indonesia unggul lebih dulu melalui Bambang Pamungkas di menit ke-33.
Dua gol Kuwait bahkan baru tercipta melalui hadiah penalti di babak kedua dan ujung pertandingan.
Pada leg kedua di Senayan, Timnas Indonesia juga unggul lebih dulu melalui gol Budi Sudarsono di babak pertama, sebelum disamakan Kuwait menjadi 1-1 di 20 menit terakhir.
Setelah nanti meladeni Kuwait, pasukan Shin Tae-yong menghadapi Yordania dan Nepal.
PENGALAMAN SINGAPURA VERSUS KUWAIT
1. Harus lebih banyak kuasai bola dengan tekanan tinggi.
2. Jangan banyak kehilangan bola di lini tengah.
3. Harus menyerang gawang lawan secepat mungkin.
4. Perbaiki finishing touch agar peluang yang diraih bisa berbuah gol.