Delapan Dokter yang Tangani Maradona Akan Diadili karena Pembunuhan

By Lola June A Sinaga - Kamis, 23 Juni 2022 | 18:58 WIB
Legenda timnas Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020). (AFA)

SUPERBALL.ID - Delapan profesional medis yang merawat Diego Maradona sebelum kematiannya akan diadili karena pembunuhan di Argentina, menurut putusan pengadilan yang dirilis pada Rabu (22/6/2022).

Salah satu ikon sepak bola dunia itu meninggal pada November 2020 di usia 60 tahun karena serangan jantung.

Maradona telah menjalani operasi untuk hematoma subdural pada minggu-minggu sebelum kematiannya.

Sebuah dewan medis yang ditunjuk untuk menyelidiki kematian Maradona menyimpulkan pada tahun 2021 bahwa tim medisnya telah bertindak dengan cara yang "tidak pantas, tidak tepat, dan sembrono."

Delapan orang akan diadili dan dituduh melakukan 'pembunuhan sederhana', tuduhan yang berarti mengambil nyawa dengan niat dan akan menerima hukuman antara delapan dan 25 tahun penjara.

Dalam dokumen setebal 236 halaman yang dilihat oleh Reuters, hakim yang bertanggung jawab atas kasus tersebut mempertanyakan "perilaku, aktif atau karena kelalaian, dari masing-masing terdakwa yang menyebabkan dan berkontribusi pada realisasi hasil yang berbahaya."

Terdakwa yang disebutkan dalam putusan itu adalah ahli bedah saraf dan dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, psikolog Carlos Diaz, perawat Gisella Madrid dan Ricardo Almiron, bos mereka Mariano Perroni, dan dokter Pedro Di Spagna dan Nancy Forlini.

Kedelapan orang tersebut telah menyangkal bertanggung jawab atas kematian Maradona dan hakim yang memimpin kasus tersebut mengatakan bahwa pengacara dari beberapa terdakwa telah meminta agar kasus tersebut dihentikan.

Pengacara Cosachov, Vadim Mischanchuk, mengatakan mereka akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.