Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Thailand ternyata memiliki masalah yang serupa dengan Timnas Indonesia usai ditekuk Timnas Malaysia di Piala Raja 2022.
Timnas Thailand baru saja menelan kekalahan memalukan dari Timnas Malaysia pada laga semifinal Piala Raja 2022.
Bertindak sebagai penyelenggara sekaligus tuan rumah, Tim Gajah Perang menyerah lewat babak adu penati.
Pemenang harus ditentukan melalui adu tos-tosan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 dalam waktu normal.
Baca Juga: Masih Cinta, Luis Milla Akan Beri Dukungan Langsung ke Timnas Indonesia Saat Lawan Curacao di GBLA
Tim Harimau Malaya mampu unggul lebih dulu lewat gol Lavere Corbin-Ong pada menit ke-32.
Thailand baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-90+5 lewat gol Pansa Hemviboon.
Di babak adu penalti, seluruh eksekutor Malaysia mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Sedangkan satu penendang penalti Thailand yakni Supachok Sarachat gagal mencetak gol dan Malaysia menang 5-3.
Kekalahan Thailand dari Malaysia membuat tim besutan Alexandre Polking itu mendapat banyak kritik dari penggemar.
Bukan hanya dari penggemar, kekecewaan juga datang dari mantan penyerang Timnas Thailand, Piyapong Pue-on.
Ia mengungkapkan bahwa salah satu kelemahan terbesar Thailand saat ini terletak pada lini serang yang buruk.
Ia kemudian memberikan saran kepada Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) untuk mencari pelatih striker yang baik.
“Thailand membutuhkan pelatih striker. Jika tidak segera diubah, kemampuan ofensif Thailand akan sangat buruk di semua level tim," kata Piyapong Pue-on, dikutip SuperBall.id dari The Thao.
"Mengapa Thailand tidak memilih striker dengan banyak pengalaman di posisi ini seperti Sarayuth Chaikhamdee, Pipat Tonkanya."
"Saya yakin kita harus memperbaiki ini. Federasi Sepak Bola Thailand mengatakan mereka akan melampaui ASEAN."
"Namun, realita saat ini, sudahkah Thailand mengatasinya? Mari kita kembali dan mulai memperbaiki kesalahan. Mari bekerja sama, kami selalu siap membantu," tambahnya.
Pandangan Piyapong Pue-on tersebut sejatinya bukan tanpa dasar.
Sepanjang pertandingan melawan Malaysia, Thailand menciptakan banyak peluang tetapi tidak dapat dikonversikan menjadi gol.
Statistik juga menunjukkan bahwa sejak Polking mengambil alih kursi pelatih, lini serang Thailand belum menunjukkan performa yang mengesankan.
Dalam 15 pertandingan terakhir, Thailand hanya mencetak 22 gol dengan rata-rata 1,46 gol per pertandingan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Jadi Pahlawan Nasional Usai Antarkan Timnas U-20 Indonesia ke Piala Asia U-20 2023
Padahal lawan-lawan yang dihadapi Thailand dalam beberapa laga terakhir relatif lebih lemah seperti Sri Lanka, Maladewa atau Nepal.
Masalah yang dihadapi Thailand saat ini juga serupa dengan yang dialami oleh Timnas Indonesia.
Pelatih Shin Tae-yong juga mengakui bahwa posisi striker adalah salah satu kelemahan Skuad Garuda.
"Di tim kami memang posisi yang paling lemah adalah striker," kata Shin Tae-yong pada Januari lalu.
"Di Liga Indonesia, striker juga lebih banyak memakai pemain asing. Jadi, striker lokal sulit sekali berkembang," tambahnya.
Pada Juli lalu, Shin Tae-yong bahkan sampai meminta rekomendasi untuk mendapatkan striker yang bagus.
"Memang harusnya youth system bisa membuat striker yang baik, tapi itu yang menjadi masalah sekarang."
"Jika ada striker yang baik, tolong rekomendasikan ke sata," kata pelatih asal Korea Selatan itu.
Baca Juga: Saran Elkan Baggott untuk Klub-klub demi Kemajuan Sepak Bola Indonesia