Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, mengatakan akibat berhentinya Liga 1, para pemainnya tidak bisa fokus bermain.
Menurutnya, berhentinya Liga 1 telah membuat psikis para pemain terpengaruh.
“Mungkin dengan ditundanya liga ada pengaruh kepada pemain," ujar Seto dikutip SuperBall.id dari laman resmi klub.
Akibat tidak ada kompetisi, maka pemain terpengaruh mentalnya, khususnya karena tidak merasakan atmosfer Liga 1.
Baca Juga: Kabar Baik untuk Persija Jakarta Jelang Bergulirnya Liga 1, Tiga Pemain Segera Pulih
"Kita sudah berlatih, sudah memperbaiki banyak hal dan tidak ada kompetisi."
"Secara mental maupun psikis juga pasti akan mempengaruhi."
Selain itu, Seto mengatakan para pemain PSS Sleman tidak mau menerima gaji buta.
Meski Liga 1 tidak kunjung dimulai, Seto berharap para pemain tetap merasa baik.
"Apapun itu harapannya dari kami tim pelatih selalu memberikan pandangan-pandangan kepada pemain bahwa kita bekerja di sini."
"Mudah-mudahan kerja kita halal, bukan untuk menerima gaji buta saja."
Terkait uji coba, Seto Nurdiyantoro berharap bisa mendapatkan lawan yang seimbang.
Baca Juga: Teja Paku Alam Absen Latihan, Ini Kata Dokter Tim Persib Bandung
"Mengenai uji tanding nantinya tentu akan kita agendakan seperti apa nantinya," terang Seto Nurdiyantoro.
Tapi hingga saat ini PSS Sleman belum menemukan tim yang tepat untuk melakukan laga uji coba.
"Tapi kita belum tahu pastinya kapan dan dengan tim mana. Kita masih mencari juga untuk tim lawannya."
Mengenai kelanjutan Liga 1, Seto berharap PT LIB dan PSSI segera menemukan solusinya.
Tapi yang pasti bagi Seto, PSS Sleman tetap akan melakukan latihan secara rutin.
"Dengan ditundanya liga bergulir, kita tetap fokus untuk mempersiapkan tim," terang Seto Nurdiyantoro.
"Entah nanti akan ada kompetisi atau tidak, yang jelas tim ini masih banyak kekurangan."
"Mengenai kompetisi jadi digulirkan atau tidak, yang penting kita sudah memperbaiki."
"Mungkin ada sedikit ketidakpastian ini yang membuat kita repot karena tidak pasti."
Baca Juga: Liga 1 Lanjut dengan Sistem Bubble, Presiden Persija Jakarta: Itu Jalan yang Terbaik