Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Dua calon Ketua Umum PSSI, Fary Djemy Francis dan Arif Putra Wicaksono, telah mengungkapkan janji masing-masing jika nantinya terpilih.
Menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, ada lima sosok yang telah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI.
Mereka adalah La Nyalla Mattalitti, Erick Thohir, Doni Setiabudi, Arif Putra Wicaksono, dan Fery Djemy Francis.
Dua nama terakhir baru-baru ini mengungkapkan rencana masing-masing jika nantinya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.
Fary Djemy Francis mengaku telah menyiapkan sejumlah gebrakan untuk sepak bola Indonesia.
Berbekal pengalamannya sebagai Ketua Departemen Sport Inteligence PSSI, Fary ingin mencetak generasi emas dengan Nusantara Way.
“Kita sudah punya blue print, namanya Nusantara Way, yaitu mencetak generasi emas pesepak bola Indonesia menuju Piala Dunia 2030,” kata Fary, dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.
Menurut Fary, PSSI sudah seharusnya mempunyai one stop complex yang terdapat office, training facilities, dome, gymnastic, hall, swimming pool hingga mini stadium.
Di samping itu, fokusnya juga membangun sepak bola Indonesia yang terencana, terstruktur dan berkesinambungan sejak dari grass root.
Terakhir, ia ingin membangun big data pemain dengan memperkuat pencarian bakat secara fair dan kompetitif.
Dengan begitu, pelatih Timnas Indonesia bisa mendapatkan pemain potensial di setiap kelompok umur.
Di sisi lain, Arif Putra Wicaksono ingin ingin memperbaiki industri sepak bola Tanah Air, khususnya dari aspek ekonomi.
Arif menegaskan bahwa industri sepak bola tidak akan bisa berkembang jika tanpa daya beli suporter.
Baca Juga: Iwan Bule Optimistis dengan Skuad Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia 2023
Untuk itu, ia ingin meningkatkan kesejahteraan suporter untuk memperbaiki sisi bisnis sepak bola Indonesia.
"Selama kurang lebih 16 tahun di bisnis sepak bola, saya menemukan bahwa akar masalah sepak bola Indonesia adalah minimnya daya beli," kata Arif.
"Banyak brand/sponsor mengeluh bahwa sepak bola hanya besar animo namun tidak liquid."
"Hal tersebut harus segera kita atasi agar sepak bola Indonesia bisa segera menjadi industri seutuhnya dan juga mulai mendapatkan prestasi di ajang internasional."
"Tanpa kesejahteraan suporter, maka kondisi klub tidak akan pernah stabil dan tentunya hal itu berdampak pada kondisi pemain dan yang terjadi adalah minim prestasi yang berimbang pas kekecewaan para suporter," tambahnya.
Arif pun menawarkan solusi untuk pemberdayaan suporter melalui program KUR lewat usaha kelompok atau koperasi fans klub dan sister club.
"Oleh karena itu, saya menawarkan sebuah solusi jauh berbeda dari yang ada, agar kita sebagai komunitas sepak bola bisa mandiri dan sejahtera untuk pertama kali dan terus dinikmati oleh generasi penerus kita."
"Pemberdayaan suporter dan klub dapat dilakukan dengan program KUR melalui usaha kelompok atau koperasi fans klub (fanspreneur) dan juga Sister Club."
"Kesejahteraan semua suporter dan klub adalah kunci dari keberhasilan sepak bola," ucap Arif.
Baca Juga: TC Jangka Panjang Dinilai Usang, Persebaya Surabaya Ancam Tak Kirim Pemain ke Timnas Indonesia