Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Salah satu legenda Timnas Indonesia, Anjas Asmara, mengkritik PSSI dan memberikan saran agar pengurus dibubarkan saja.
Untuk memajukan sepak bola Indonesia, pria asal Medan itu menilai bahwa pengurus PSSI harus dibubarkan dan digantikan dengan pengurus baru.
Menurutnya, PSSI saat ini tidak bisa mengelola sepak bola Indonesia.
Baca Juga: UEA Mundur Jadi Tuan Rumah, Timnas Thailand Batal Berlaga di Piala WAFF 2023?
Selain itu, saat melakukan uji coba, Timnas Indonesia dianggap sering melawan tim-tim yang tidak begitu dikenal.
Eks pemain Persija Jakarta itu membandingkan saat dirinya masih bermain di Timnas Indonesia, yang sering menghadapi tim-tim berkelas Eropa.
"Prinsipnya bubarkan PSSI, bobrok sekali," ujar Anjas Asmara saat ditemui awak media.
"Dulu semua tim dari Eropa bermain ke Indonesia melawan kita-kita ini tapi sekarang PSSI mengundang tim sepak bola entah dari mana datangnya, masa kita seperti ini sekarang."
Ada beberapa hal yang menjadi poin kritikan Anjas ke PSSI.
Pertama adalah membubarkan PSSI, kedua menuntaskan tragedi Kanjuruhan, dan ketiga mengatakan adanya kerajaan di dalam PSSI.
Baca Juga: Sepekan TC Berlangsung, Pemain Timnas U-20 Indonesia Sudah Bonding dengan Para Adik TIngkat
Kemudian yang keempat yaitu dia mengatakan bahwa Ketum PSSI saat ini tidak mengerti sepak bola, hingga tentang Shin Tae-yong.
Anjas mengatakan orang-orang PSSI yang ada sudah ada sejak dahulu dan tidak memikirkan masa depan sepak bola Indonesia.
Itulah yang menjadi alasan utama kenapa pengurus PSSI yang sekarang harus dibubarkan saja.
"Kenapa saya minta bubarkan PSSI karena dari dulu sampai sekarang kepengurusan PSSI itu-itu saja, mulai dari Asprov hingga Exco."
"Sepertinya mereka mencari gaji bukan prestasi."
Lebih lanjut dia mengatakan seharusnya para pengurus PSSI itu mengundurkan diri ketika terjadi tragedi Kanjuruhan.
"Setelah tragedi Kanjuruhan, seharusnya itu mundur bukan cari kesalahan orang," terang Anjas Asmara.
"Lalu saja juga menilai seperti ada kerajaan di PSSI. Sebut saja Ferry Paulus, Yunus Nusi, Iwan Budianto, Juni Rachman, kondisi seperti ini tidak ada prestasinya."
Selanjutnya soal Shin Tae-yong, Anjas menilai bahwa ahli strategi asal Korea Selatan itu kurang bagus.
Menurutnya, Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong masih bermain grasak-grusuk.
"Shin Tae-yong jangan dia pikir hebat bisa kalahkan Jerman."
"Coba lihat selama 90 menit waktu itu Korea Selatan bermain bertahan dan parkir bus, tidak menyerang sama sekali."