Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mantan pelatih Timnas Indonesia medio 2005, yakni Bambang Nurdiansyah, memberikan saran untuk perbaikan sepak bola Indonesia.
Bambang Nurdiansyah mengakui kualitas para pemain Indonesia untuk saat ini memang kurang mumpuni.
Menurutnya, hanya ada satu cara untuk membuat kualitas pemain lokal lebih baik lagi.
Ia berharap pembinaan usia muda lebih digalakkan lagi ke depannya.
Pasalnya, pembinaan usia dini dinilai Bambang sangatlah penting untuk perkembangan pemain.
Dalam pembinaan usia dini, pemain akan diajarkan hal-hal basic seperti teknik bermain dan mental.
"Semua hal, sepak bola kan bukan hanya passing saja. Yang terutama pembinaan di usia dini, aspek teknikalnya," ucap Bambang Nurdiansyah kepada awak media termasuk BolaSport.com, Senin (13/2/2023).
Menurutnya kalau para pemain bisa menguasai hal dasar atau basic, maka mereka bisa memainkan sepak bola dengan gaya apapun.
Untuk saat ini, formasi apapun tak akan bisa membantu perkembangan sepak bola lokal andai pemainnya tak berkembang juga.
"Kalau teknik dasar bagus, kita mau main apa saja bisa. Ini teknik saja belum bagus, 4-4-2 lah, 3-5-2 lah, pressure lah, omong kosong itu," katanya.
"Anda ga bisa jalan malah disuruh lari, bagaimana ceritanya. Yang saya maksud, basicnya dulu. Kalau basicnya kuat, kamu mau main bola seperti apa saja jalan."
"Kalau basic kamu tidak kuat, ya susah," sambungnya.
Hal ini jugalah yang membuat para pemain Indonesia sangat kesulitan kala bertarung melawan tim-tim seperti Thailand dan Vietnam.
Seperti diketahui, para pemain Timnas Indonesia sering kali bermain di bawah tekanan kala bertarung melawan kedua tim tersebut.
Pasalnya, Thailand dan Vietnam sering kali memainkan sepak bola high press.
Kurangnya basic yang dimiliki oleh para pemain lokal membuat mereka kelabakan menghadapi pemain tersebut.
Oleh sebab itu, sepak bola Indonesia harus dibenahi dari hal-hal basic untuk menyaingi sepak bola Thailand dan Vietnam di masa yang akan datang.
"Basic tidak kuat, lawan Thailand terus dipres bingung terus salah passing.
"Kalau basic kuat, dipres tak akan terpengaruh. Contohnya Vietnam dan Thailand."
"Mereka diuber-uber sama anak-anak (pemain Timnas Indonesia) karena mereka basicnya bagus, malah anak-anak yang dimainin."
"Ketika underpressure mereka tenang, itu yang saya maksud kita harus berani. Anak-anak kalau dipres bingung."
"Kenapa? kembali lagi, yaitu basicnya," pungkasnya.
Baca Juga: Dikritik Banyak Pelatih Liga 1, Shin Tae-yong Mengatakan Timnas Indonesia Terus Berkembang
Hal ini jugalah yang dirasa Bambang Nurdiansyah perlu diperbaiki oleh calon Ketua Umum (Ketum) PSSI yang baru.
Menurutnya, siapapun Ketum PSSI yang baru tak perlu banyak melakukan perubahan.
Ketum baru nantinya hanya perlu lebih memperhatikan pembinaan pemain di usia dini.