Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih baru Timnas Vietnam, Philippe Troussier, memiliki filosofi yang bertentangan dengan pendahulunya Park Hang-seo.
Seperti diketahui, Park Hang-seo dan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) sepakat untuk tidak memperpanjang kontraknya yang habis pada Januari 2023.
VFF kemudian resmi menunjuk Troussier sebagai pelatih kepala yang baru bagi skuad Golden Star Warriors pada Kamis (16/2/2023).
Ia menandatangani kontrak dengan jangka waktu hingga 31 Juli 2026.
Tak hanya menangani timnas senior, Troussier juga akan melatih Timnas U-23 Vietnam.
Baca Juga: Jadi Pengganti Park Hang-seo, Pelatih Anyar Timnas Vietnam Ungkap 4 Kunci Sukses Pendahulunya
"Sampai saat ini, VFF dan Philippe Troussier pada dasarnya telah mencapai kesepakatan tentang tugas sebagai pelatih," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) VFF, Duong Nghiep Khoi.
"Ia akan menjadi pelatih kepala tim nasional dan tim U-23 di periode yang akan datang."
Nantinya, pelatih berusia 67 tahun tersebut akan langsung menghadapi satu ajang besar saat menjadi pelatih Vietnam.
Ia akan memandu Timnas U-23 Vietnam berlaga di ajang SEA Games 2023.
Setelah diresmikan sebagai pelatih baru Timnas Vietnam, Troussier membeberkan filosofi yang akan ia terapkan.
Pelatih asal Prancis tersebut berharap para pemain Vietnam bisa mengadopsi gaya permainan menyerang yang mengesankan.
Tentu itu merupakan tantangan yang tak mudah bagi Troussier, karena filosofinya sangat berbeda dengan apa yang telah dibangun Park Hang-seo.
Selama lima tahun Park Hang-se menjabat sebagai pelatih, Vietnam meraih berbagai kesuksesan dengan gaya permainan defensif.
Oleh karena itu, Troussier juga harus meluangkan banyak waktu untuk para pemain Vietnam agar terbiasa dan menanamkan filosofi bermain sepak bolanya.
"Saya ingin sepak bola Vietnam mengejar permainan dengan bias dan permintaan menyerang yang jelas. Pemain Vietnam bisa melakukan itu," ujar Troussier sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Thethao247.vn.
"Saya telah berbicara dengan banyak pelatih Vietnam dan mereka juga memiliki filosofi yang sama dengan saya bahwa saya ingin membangun permainan menyerang."
"Namun, kenyataannya mereka tidak memiliki pengalaman, atau pengetahuan untuk menyampaikan kepada para pemain atau menyelesaikan masalah yang diperlukan saat menerapkan gaya sepak bola ini."
Lebih lanjut, Troussier berbicara tentang peluang Timnas Vietnam tampil di ajang Piala Dunia 2026.
Dengan keputusan FIFA yang menambah jumlah peserta, Troussier berharap Vietnam bisa memanfaatkan kesempatan tersebut.
Menurut Troussier, salah satu upaya untuk mewujudkan Vietnam tampil di Piala Dunia yaitu dengan memaksimalkan para pemain muda.
"Ketika Piala Dunia 2026 menambah jumlah tim peserta dan membagi Asia dengan 8,5 kursi, harapan Vietnam semakin besar," ujar Troussier.
"Saya pikir prioritas nomor satu adalah menyelenggarakan sistem kompetisi reguler dan memberikan kesempatan kepada generasi muda."
"Tanpa memberikan kesempatan kepada pemain muda, sangat sulit mewujudkan mimpi Piala Dunia 2026," jelasnya.