Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Papua Football Academy (PFA) telah hadir untuk membawa perubahan besar bagi sepak bola Indonesia.
PFA merupakan program dari PT Freeport Indonesia sekaligus wadah bagi putra Papua untuk mengasah kemampuan di bidang olahraga, khususnya sepak bola.
Akademi itu diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, pada 31 Agustus 2022.
Sebanyak 477 anak Papua kelahiran tahun 2009 dan 2010 yang berasal dari tiga daerah (Timika, Merauke, Jayapura) telah mengikuti serangkaian seleksi seperti tes bakat, psikologi dan kesehatan.
Dari proses seleksi tersebut, PFA akhirnya memiliki 30 siswa terbaik di tahun pertama.
Untuk tahun ini (angkatan kedua), PFA akan berusaha menjangkau lebih luas lagi daerah di Papua supaya bisa menjaring lebih banyak calon siswa berbakat.
"Tahun lalu kami cuma melakukan seleksi di 3 kota yaitu Timika, Jayapura, dan Merauke," kata Direktur Akademi PFA, Wolfgang Pikal.
"Tahun ini kami berencana melakukannya di 6 kota dengan menambah Biak, Serui, dan Nabire," lanjut mantan asisten pelatih Timnas Indonesia ini.
Tak hanya dilatih untuk mengasah kemampuan bermain sepak bola, anak-anak terpilih itu juga dibekali pendidikan formal serta keterampilan khusus agar tumbuh menjadi siswa yang memiliki karakter kuat, kompetitif dan pintar.
PFA bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kab. Mimika dalam menjalankan pendidikan formal Merdeka Belajar dan siswa akan mendapatkan ijazah setara SMP.
"Ini adalah bibit-bibit, talenta-talenta yang diseleksi dengan baik, talenta-talenta yang berbakat," ujar Presiden Jokowi saat meluncurkan Papua Football Academy.
"Di sini nanti untuk meraih prestasi anak-anak digembleng kedisiplinan, digembleng latihan-latihan yang rutin, dan terus didampingi oleh coach yang memiliki reputasi yang baik."
"Tidak hanya sepak bola disiapkan juga pendidikan formalnya sehingga tetap sekolah yang diharapkan nanti akan menjadi pemain-pemain bola yang memiliki jiwa percaya diri yang kuat, karakter yang kuat, yang kompetitif, yang sportif, tapi juga pandai dan pintar."
Bicara soal sepak bola Papua, memang banyak deretan pemain hebat yang selalu bermunculan di Tanah Air hingga saat ini.
Sederet bintang sepak bola Indonesia yang berasal dari Papua antara lain Rully Nere, Ricky Kambuaya, Alexander Pulalo, Patrich Wanggai, Titus Bonai, Oktovianus Maniani, Elie Aiboy, dan Boaz Solossa.
Tak sedikit pula dari mereka yang berhasil mengambil bagian di tim nasional Indonesia dan berkontribusi besar hingga menjadi seorang legenda.
Oleh sebab itu, Ardiles Rumbiak selaku pelatih kepala, yang juga menjadi tim pencari bakat bersama Wolfgang Pikal, menilai arti hadirnya PFA merupakan sebuah hal yang positif bagi persepakbolaan Papua.
"Sebuah hal yang positif dan merupakan kerinduan saya pribadi dari dahulu bersama Ricardo Salampessy dan seluruh masyarakat Papua," ujar Ardiles Rumbiak.
"Kehadiran PFA juga sebagai rumah untuk membentuk dan mendidik 'mutiara-mutiara hitam' di Tanah Papua yang tak pernah ada habisnya."
"Saya percaya, kehadiran Papua Football Academy akan membawa perubahan besar karena anak-anak bukan hanya dibentuk sebagai pemain bola, juga diperhatikan pendidikan sekolah yang nanti akan mengubah pola pikir mereka di kemudian hari agar menjadi pribadi yang lebih baik," jelas mantan pemain Persipura tersebut.
Para siswa PFA atau lebih sering disebut sebagai PFA Boys akan tinggal di asrama yang dikelola secara profesional dan berlatih dengan fasilitas terbaik di Mimika Sports Complex selama dua tahun tanpa dipungut biaya.
Kemudian para siswa akan diarahkan memasuki kompetisi Elite Academy, ataupun bergabung bersama tim sepak bola amatir sehingga akan menuju ke tim nasional kelompok umur, liga teratas bersama klub lokal ataupun klub luar negeri yang berujung kontribusi pada Timnas Indonesia.
Untuk bisa terus bersinar di panggung sepak bola nasional, tentu ada banyak hal yang dibutuhkan oleh anak-anak Papua.
Beberapa di antaranya yaitu mereka harus disiplin, berkomitmen dalam sepak bola, berada dalam kondisi fisik yang bugar, memiliki mental juara, serta selalu berpikir one step ahead atau satu langkah ke depan.
Dengan demikian, adanya Papua Football Academy diharapkan bisa menghasilkan kembali 'kilauan mutiara' atau anak-anak yang memiliki bakat luar biasa dari Tanah Papua untuk mengharumkan sepak bola Indonesia.
"Bagi PTFI dan masyarakat Papua, kehadiran Papua Football Academy adalah merajut mimpi melihat talent sepak bola dari Tanah Papua," ujar Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Claus Wamafma.
"Kita ingin melihat putra Papua menjadi pemain yang bisa berbicara di level nasional bahkan mungkin suatu saat di level internasional."