Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier, membandingkan timnya dengan Brasil jelang melakoni pertandingan FIFA Matchday September 2023.
Vietnam dijadwalkan bakal melakoni laga FIFA Matchday menghadapi Palestina pada Senin (11/9/2023) malam WIB.
Duel kedua tim akan bergulir di Stadion Thien Truong, Nam Dinh.
Sebagai informasi, pada ajang FIFA Matchday Juni lalu, Vietnam berhasil mencatatkan kemenangan dalam dua pertandingan yakni melawan Hong Kong dan Suriah.
Kedua kemenangan tim Golden Star Warriors itu diraih dengan skor identik 1-0.
Sementara itu, nasib berbeda dialami Palestina saat melakoni tiga pertandingan di FIFA Matchday Juni lalu.
Di pertandingan pertama, Palestina bermain imbang 0-0 menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Setelah itu, Palestina kalah 0-2 dari China dan takluk melawan Oman dengan skor 1-2.
Sebelum melakoni laga FIFA Matchday Juni 2023, posisi Palestina (93) berada di atas Vietnam (95) dalam ranking FIFA.
Namun, karena mendapat hasil pertandingan yang kontras dengan Golden Star Warriors, kini peringkat Palestina (96) berada satu tingkat di bawah Vietnam (95).
Berbicara menjelang pertandingan Vietnam menghadapi Palestina awal pekan ini, Troussier menjelaskan perbedaan timnya dibanding tim-tim besar dunia seperti Brasil dan Jepang.
Troussier menilai pasukannya dapat memahami taktik yang diinstruksikan, namun ia berharap para pemain perlu melakukan upaya lebih untuk membuat perbedaan.
"Saya memberi mereka instruksi yang masuk akal tentang cara mengontrol bola sehingga mengendalikan pertandingan dengan lebih baik," ujar Troussier sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Thanhnien.vn.
"Memaksa lawan untuk menggerakkan formasi mereka, sehingga membuka ruang untuk dieksploitasi."
"Para pemain sudah bisa memahami maksudnya, tetapi dalam pertandingan, selain pemahaman strateginya juga harus bisa dijalankan."
"Itulah yang membedakan tim Vietnam dengan tim-tim dari latar belakang sepak bola kuat lainnya."
"Misalnya dengan situasi yang sama, tim Brasil mungkin hanya perlu berkoordinasi dua kali untuk mencetak gol."
"Jepang membutuhkan tiga kali untuk mencetak gol, dan untuk tim Vietnam membutuhkan 10 kali untuk mencetak gol."
"Para pemain belum memiliki performa yang tinggi dalam menangani situasi, sehingga kita perlu memperbaiki fondasi sepak bola Vietnam."
"Kita perlu menciptakan kondisi bagi para pemain untuk lebih banyak berkompetisi, meningkatkan fasilitas, lapangan, sistem kompetisi yang lebih baik, mendorong lebih banyak pemain untuk pergi ke luar negeri."
"Jika kita ingin berpartisipasi di Piala Dunia, kita tidak bisa hanya bicara atau bermimpi, tapi harus bertindak."
"Saya selalu berusaha untuk berkembang, agar setiap pemain bisa tampil lebih baik di laga melawan Palestina dibandingkan di laga yang dimainkan di bulan Juni."
"Kami akan berusaha untuk mendapatkan lebih banyak peluang mencetak gol, punya ide tapi harus tampil lebih baik dari itu."
"Pertandingan di bulan Juni, pertandingan besok atau kompetisi di bulan Oktober hanya bersifat persahabatan."
"Saya perlu menguji, membangun dan memilih skuad secara maksimal, sehingga pada 16 November (Kualifikasi Piala Dunia), tim Vietnam akan memiliki skuad terkuat," jelasnya.