Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Indonesia punya segudang alasan untuk meremehkan Brunei Darussalam di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap lawan.
Timnas Indonesia dijadwalkan melakoni dua laga melawan Brunei Darussalam di Kualifikasi Babak Pertama Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tak seperti Malaysia, Thailand atau Vietnam yang memulai Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari babak kedua, Timnas Indonesia harus memulai lebih awal.
Hasil di dua laga melawan Brunei merupakan tiket menuju ke babak kedua, karena itu kemenangan wajib diraih skuad Garuda atas Pasukan Tawon.
Jika berhasil dilewati, anak asuh Shin Tae-yong sudah dinanti Vietnam, Filipina dan Irak di Grup F Kualifikasi Babak Kedua Piala Dunia 2026.
Menilik lawan di laga nanti, Brunei Darussalam tim dengan kualitas yang selalu berada di bawah Timnas Indonesia serta lumbung gol skuad Garuda.
Brunei berada di peringkat ke-191 FIFA, sementara Timnas Indonesia berada di peringkat ke-147, gap yang jauh sesuai dengan kualitas kedua tim.
Tanpa mengurangi rasa hormat, Marselino Ferdinan dkk diprediksi bakal dengan mudah mengamankan tiket ke babak kedua kualifikasi.
Tentunya dengan mengalahkan Brunei dalam dua laga, skuad Garuda memiliki kapasitas untuk itu selain karena faktor pendukung yang ada.
Baca Juga: Tugas Berat Gelandang Timnas Indonesia Pengubur Era Evan Dimas
Seolah sudah menjadi takdir, tak ada salahnya pasukan Shin Tae-yong meremehkan Brunei dengan 3 faktor kuat berikut ini.
Sejarah Pertemuan
Duel Timnas Indonesia melawan Brunei Darussalam di kancah sepak bola dunia sudah terjadi sejak 1977, tepatnya di ajang SEA Games.
Hasilnya pun sudah dapat diprediksi, saat itu skuad Garuda melumat pasukan Tawon dengan skor dengan 4 gol tanpa balas.
Sejak saat itu sudah 11 pertandingan dijalani keduanya, Brunei mengoleksi dua kemenangan dan imbang serta lainnya berakhir kalah.
Baca Juga: Sayuri Bersaudara Cedera, PSM Makassar Kirim Pemain Lain ke Timnas Indonesia
Kekalahan Timnas Indonesia pun di ajang tidak bergengsi yakni Merlion Cup 1983 dengan skor tipis 0-1 dan Pesta Sukan Merdeka atau Merdeka Games di Malaysia dengan skor sama.
Sementara di ajang-ajang bergengsi seperti SEA Games dan Piala AFF selalu dimenangi Timnas Indonesia, bahkan dengan skor telak.
Berikut head-to-head Timnas Indonesia versus Brunei Darussalam di berbagai ajang internasional.
SEA Games (22 November 1977) - Indonesia vs Brunei (4-0)
SEA Games (2 Juni 1983) - Indonesia vs Brunei (1-1)
Merlion Cup (5 Desember 1983) - Indonesia vs Brunei (0-1)
SEA Games (11 Desember 1985) - Brunei vs Indonesia (1-1)
SEA Games (15 September 1987) - Indonesia vs Brunei (2-0)
SEA Games (21 Agustus 1989) - Indonesia vs Brunei (6-0)
Pesta Sukan Merdeka (4 Maret 1990) - Brunei vs Indonesia (1-0)
Pesta Sukan Merdeka (12 Maret 1990) - Brunei vs Indonesia (0-3)
SEA Games (9 Agustus 1999) - Brunei vs Indonesia (0-3)
Pertandingan Persahabatan (26 September 2012) - Brunei vs Indonesia (0-5)
Piala AFF (26 Desember 2022) - Brunei vs Indonesia (0-7)
Hasil Pertemuan Terakhir
Pertemuan terakhir Timnas Indonesia melawan Brunei terjadi pada Piala AFF 2020 lalu, tepatnya di babak penyisihan grup.
Skuad Garuda yang sudah ditukangi Shin Tae-yong saat itu 'menggila', menggilas Brunei dengan skor telak 7-0.
Bahkan saat itu Timnas Indonesia tidak diperkuat nama-nama mentereng, termasuk Jordi Amat, Marselino Ferdinan hingga Ivar Jenner.
Dua nama awal sebenarnya masuk dalam daftar pemain, bahkan sebagai pemain pengganti namun di laga melawan Brunei saat itu tidak diturunkan.
Sementara Ivar Jenner masih dalam proses naturalisasi WNI, saat itu Shin Tae-yong mengandalkan nama-nama yang bermain di liga lokal.
Kualitas Tim dan Pemain
Berdasarkan data statistik pertemua kedua tim, kualitas tim dan pemain Timnas Indonesia tentu berada jauh di atas Brunei Darussalam.
Termasuk jika melihat ranking FIFA keduanya saat ini, tak ada salahnya meremehkan Brunei Darussalam karena memang Timnas Indonesia lebih baik.
Laga melawan Brunei sebenarnya bisa dimanfaatkan Shin Tae-yong mencoba strategi baru dengan 26 pemain yang dipanggil.
Otak-atik serta meracik strategi bisa dengan leluasa dilakukan, tak perlu memburu kemenangan besar atas Brunei Darussalam.
Apalagi membuktikan kekuatan skuad Garuda saat ini, melawan Brunei hanya perlu konsistensi menerapkan strategi bermain.