Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Kasus rasisme kembali terjadi di dunia sepak bola dan kali ini giliran pemain keturunan Thailand-Ghana yang menjadi korban.
Adalah Abdul Qadiri Hamit yang mengaku mendapat pelecehan rasial dari wasit yang memimpin pertandingan.
Pelecehan rasial tersebut terjadi di pertandingan pekan ke-7 Liga Thailand 3 Zona Timur musim 2023/2024.
Tepatnya dalam pertandingan yang mempertemukan Prachinburi City dan tuan rumah Pluak Daeng United, Minggu (29/10/2023).
Baca Juga: Pesan Mano Polking Bikin Media Thailand Heboh Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pada laga tersebut, tim tuan rumah menang dengan skor 3-0 yang membuat mereka memimpin klasemen dengan 14 poin.
Abdul Qadiri Hamit sendiri membela tim tamu yang menduduki peringkat ke-9 dengan 5 poin usai kekalahan tersebut.
Adapun pengakuan terkait pelecehan rasial disampaikan Abdul Qadiri Hamit melalui laman Facebook pribadinya.
Dalam unggahannya, pemain berusia 22 tahun itu menyampaikan pelecehan rasial yang dilakukan wasit terhadapnya.
"Saya bisa berbicara bahasa Thailand, guru," tulis Abdul Qadiri Hamit.
"Saya memarahi Anda dengan jelas. Jika Anda bisa mengatasinya itu, bangun dan lanjutkan bermain."
"Anda tidak perlu tidur atau memanggil dokter."
"Kata-kata dari wasit pertama. Saya berbicara dari hati saya. Siapa yang menyebut saya hitam?"
"Saya tidak pernah marah pada apapun. Tapi ini hakimnya. Seharusnya ada kata-kata yang lebih baik dari ini," tambahnya.
Sementara itu, Prachinburi City juga mengirimkan kecaman terhadap tindakan rasisme wasit kepada pemainnya.
Baca Juga: Susul Timnas Indonesia dan Thailand, Tim ASEAN Ini Tantang Peserta Piala Dunia 2022 di Laga Uji Coba
“Kami menentang rasisme," tulis Prachinburi City dalan sebuah pernyataan.
"Menghina ras, agama, atau suku seseorang seharusnya tidak terjadi pada 'industri sepak bola Thailand'."
"Ini bukan kali pertama Abdul didiskriminasi secara rasial, seorang warga Thailand yang memiliki kewarganegaraan Thailand sejak lahir."
"Namun kali ini sepertinya lebih serius dari apa yang terucap dari mulut sang 'hakim'."
"Memang benar setiap manusia mempunyai emosi, namun dalam tugas khusus, orang tersebut harus memiliki pengendalian emosi dan kedewasaan yang lebih baik dibandingkan orang lain."
”Apakah masalah rasisme ini benar atau salah? Apakah ini merupakan hal yang normal atau merupakan sesuatu yang serius?"
"Kami Prachinburi City ingin mengungkapkan sudut pandang kami."
"Apakah pemain berkulit hitam adalah pemain kami atau bukan? Atau kewarganegaraan apa? Kami siap melindungi mereka dan juga rakyat kami sendiri."
Berdasarkan informasi dalam laporan pertandingan tersebut, wasit pertama adalah Somsak Phusomnuek.
Kemudian asisten wasit adalah Kotcharat Rattanachot dan Apidej Ruangton, serta wasit keempat adalah Ekkalak Muangkot.