Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Legenda Timnas Malaysia, Safee Sali, mengenang momen kebangkitan Skuad Harimau Malaya usai terpuruk di ajang Piala Asia.
Safee Sali merupakan salah satu pemain yang ikut memperkuat Timnas Malaysia dalam penampilan terakhir mereka di Piala Asia (2007).
Ketika itu Malaysia bisa tampil di putaran final Piala Asia 2007 karena menyandang status sebagai tuan rumah bersama Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Berdasarkan hasil drawing atau pengundian saat itu, Malaysia tergabung di Grup C bersama Iran, Uzbekistan, dan China.
Sayangnya, Malaysia tak mampu berbuat banyak selama babak penyisihan grup tersebut.
Mereka finis sebagai tim juru kunci Grup C tanpa meraih poin sama sekali alias selalu kalah dalam tiga pertandingan yang dimainkan.
Bahkan gawang Malaysia menjadi yang paling banyak kebobolan dibanding tim-tim peserta di grup lain.
Total ada 12 gol yang bersarang ke gawang Malaysia di fase grup, dibobol lima kali oleh China dan Uzbekistan serta kemasukan dua kali saat melawan Iran.
Tak bisa meraih poin selama penyisihan grup membuat Malaysia menjadi tuan rumah Piala Asia 2007 terburuk dibanding Indonesia (3 poin), Thailand (4 poin), dan Vietnam (4 poin).
Bagi sebagian besar pemain Timnas Malaysia yang tampil di Piala Asia 2007, turnamen itu patut dilupakan.
Namun, pandangan berbeda justru dimiliki oleh penyerang andalan Skuad Harimau Malaya, Safee Sali.
Dia mengatakan bahwa penghinaan yang dialami Malaysia memicu tekad dalam dirinya untuk memperbaiki keadaan.
Safee Sali bersumpah untuk bangkit kembali, dan hal itu dibuktikannya saat Malaysia berhasil menjuarai Piala AFF 2010.
"Bermain di Piala Asia membuka mata kami semua dan kekalahan menjadi pelajaran berat bagi sepak bola Malaysia," kata Safee Sali sebagaimana dikutip SuperBall.id dari New Straits Times.
"Lawan (di Piala Asia 2007) berada di level yang berbeda."
"Fisik mereka lebih baik dan bugar, bahkan pemikiran mereka jauh lebih cepat dibandingkan kami."
"Kami dipermalukan dan menjadi sasaran lelucon."
"Itu adalah episode yang menyakitkan bagi saya pribadi."
"Dan setelah itu, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan mengecewakan tim."
"Segalanya berubah setelah Piala Asia itu. Kami bangkit kembali untuk memenangkan Piala AFF," jelasnya.
Setelah menjadi bahan ejekan usai gagal di Piala Asia 2007, Safee Sali membawa kebangkitan untuk Timnas Malaysia di Piala AFF 2010.
Saat itu Malaysia tergabung di Grup A bersama Timnas Indonesia, Thailand, dan Laos.
Dalam laga pembuka, Malaysia dibantai oleh Timnas Indonesia dengan skor telak 1-5 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pasca kekalahan memalukan tersebut, Malaysia mampu bermain imbang 0-0 melawan Thailand dan menang 5-1 kontra Laos.
Hasil tersebut membuat Malaysia lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup A, di bawah Indonesia.
Di semifinal, Malaysia berhasil menyingkirkan Vietnam (agregat 2-0) dan kembali berjumpa dengan Timnas Indonesia di partai final.
Menjalani partai puncak Piala AFF 2010, Safee Sali benar-benar menjadi momok bagi Timnas Indonesia ketika dirinya berhasil mencetak tiga gol dan membawa Malaysia juara dengan skor agregat 4-2.
Dengan total mencetak lima gol sepanjang turnamen, Safee Sali pun dinobatkan sebagai top scorer Piala AFF 2010.