Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier, mengatakan Timnas Jepang tersingkir dari Piala Asia 2023 karena kesalahan mereka sendiri.
Kekalahan 1-2 dari Iran di babak perempat final mengubur mimpi Tim Samurai Biru untuk mengangkat trofi Piala Asia 2023.
Tim asuhan Hajime Moriyasu itu sempat unggul lewat gol Hidemasa Morita sebelum disamakan oleh gol Mohammad Mohebi.
Tendangan penalti Alireza Jahanbakhsh pada menit ke-90+6 kemudian memastikan kekalahan Jepang.
Baca Juga: Perang Saudara Bakal Tersaji Saat Qatar Bersua Yordania di Final Piala Asia 2023
Tersingkirnya Raja Asia jelas merupakan hasil yang mengecewakan mengingat Jepang dianggap sebagai favorit juara.
Melihat performa wakil Asia Timur itu dalam setahun terakhir, sedikit yang memprediksi Jepang akan kandas di 8 besar.
Sebagai mantan pelatih Jepang, pelatih Vietnam Philippe Troussier turut mengomentari hal ini.
Menurut Troussier, pertandingan melawan Iran seharusnya bisa dimenangkan dengan mudah oleh Jepang.
Namun, ia menilai kurang tekad untuk menang membuat Jepang pada akhirnya tersingkir dari Piala Asia 2023.
"Itu adalah pertandingan yang harus dimenangkan dan tidak terlalu sulit untuk dimenangkan."
"Namun Jepang kalah dan Iran memanfaatkan kelemahan Jepang," kata Troussier, dikutip SuperBall.id dari Soha.
"Tim Jepang kurang motivasi. Dalam pertandingan sistem gugur, Jepang tidak kuat dalam aspek ini."
"Mereka lebih baik dalam menerapkan permainan teknis, dengan para pemain mengontrol bola dan memamerkan teknik mereka."
"Tapi kemauan membingungkan lawan adalah sesuatu yang tidak dilakukan dan tidak terasa dari Jepang," tambahnya.
Juru taktik asal Prancis itu menilai Jepang tampil buruk dengan banyaknya kesalahan di laga kontra Iran.
Termasuk blunder Takehiro Tomiyasu dan Ko Itakura yang membuat Iran mendapat hadiah penalti di menit akhir.
"Penalti itu jelas menunjukkan mentalitas pemain. Itu adalah kesalahan pertahanan," kata Troussier.
"Saya tidak melihat adanya koordinasi atau upaya untuk bersaing. Para pemain tidak kecewa."
"Jepang kekurangan banyak hal hari itu dan sepertinya tidak bertekad untuk memenangkan pertandingan," lanjutnya.
Troussier mengatakan fakta bahwa Piala Asia dilangsungkan di tengah musim membuat para pemain tidak termotivasi.
Jelang turnamen, Tomiyasu mengeluhkan jadwal pertandingan karena mempengaruhi upayanya untuk mendapat tempat di Arsenal.
"Piala Asia berlangsung di tengah musim di Eropa, jadi tidak memotivasi pemain. Begitu pula dengan Piala Afrika."
"Maroko, Senegal, Kamerun tersingkir di babak 16 besar, Ghana, Tunisia tersingkir di babak penyisihan grup."
"Tim-tim peserta Piala Dunia semuanya tersingkir. Kurangnya motivasi tidak hanya di Jepang tetapi juga di dunia," ucapnya.