Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Vietnam harus rela tersingkir lebih awal di babak penyisihan grup Piala Asia 2023 usai menjadi kunci Grup D.
Skuad besutan Philippe Troussier itu gagal mendapat satu pun poin dari tiga pertandingan selama turnamen.
Vietnam sejatinya punya kesempatan emas untuk meraup setidaknya satu poin di laga terakhir melawan Irak.
Apalagi ketika wakil Asia Tenggara itu mampu unggul 1-0 berkat gol Bui Hoang Viet Anh pada menit ke-42.
Baca Juga: Pernah Gagal, Pemain Terbaik dan Top Skor Piala Asia 2023 Tak Kapok Main di Eropa
Namun, petaka menimpa Vietnam di akhir babak pertama usai Khuat Van Khang mendapat kartu kuning kedua.
Kartu merah Van Khang jelang turun minum membuat Vietnam berada dalam situasi sulit di babak kedua.
Unggul jumlah pemain, Irak berbalik unggul lewat gol Rebin Sulaka dan Aymen Hussein pada menit ke-47 dan 73.
Vietnam nyaris mencuri satu poin dengan 10 pemain ketika Nguyen Quang Hai mencetak gol pada menit 90+1.
Namun, satu poin di depan mata harus sirna usai Irak mencetak gol lewat penalti Aymen Hussein pada menit 90+11.
Baru-baru ini, Khuat Van Khang menceritakan situasi saat menerima kartu merah pada laga melawan Irak.
Gelandang berusia 20 tahun itu mengaku kecewa dengan dirinya sendiri dan siap disemprot oleh Troussier saat itu.
“Saat itu, saya sangat kecewa dan menyalahkan diri sendiri karena kartu merah menyebabkan kami kehilangan keunggulan berharga yang diciptakan Bui Hoang Viet Anh dan seluruh tim di penghujung babak pertama."
"Saya diliputi emosi kacau saat memasuki terowongan ke ruang ganti di akhir babak pertama."
"Saya tidak tahu apa yang akan menunggu saya dalam pertemuan tim, bahkan siap untuk skenario dimasukkan ke mode hair dryer," kata Van Khang.
Baca Juga: Termasuk Timnas Indonesia, Malaysia Diminta Belajar dari Tim-tim yang Bersinar di Piala Asia 2023
Namun, Van Khang mengaku kaget dan terharu dengan reaksi Troussier di ruang ganti saat jeda turun minum dan akhir laga.
Van Khang mengatakan Troussier sama sekali tidak menyinggung kartu merah yang membuat timnya dirugikan.
"Tapi saya tidak bisa membayangkan reaksi pelatih Troussier, ketika dia tidak menyebutkan sepatah kata pun tentang situasi saya dan fokus pada persiapan bersama tim untuk skenario babak kedua."
"Setelah pertandingan, pelatih Troussier juga tidak menyebutkan hal ini," kata Van Khang, dikutip SuperBall.id dari Sports 442.
Pemain berpostur 168 cm itu menambahkan, "Ini sungguh mengejutkan dan menyentuh saya."
"Saya memahami bahwa pelatih Troussier berusaha membantu saya, sehingga saya dapat mengatasi emosi negatif dan dengan tenang melihat kembali diri saya sendiri dan mempelajari kesalahan ini dengan cermat."
Van Khang pernah dikenal sebagai Pedri-nya Vietnam seperti halnya Marselino Ferdinan di Timnas Indonesia.
Pasalnya, ia menjadi pemain yang bermain untuk semua kelompok usia mulai U-19 hingga senior dalam satu tahun.
Sejauh ini, Van Khang sudah tampil 12 kali untuk tim senior Vietnam sejak debut pada September 2022.